Area perbuktian Gunung Sampai berada sejauh 100 meter dari tempat tinggal korban. Untuk menuju lokasi harus melalui jalan tanah dan menanjak. Pohon mahoni tempat Agung tergantung sudah ditebang warga, di sekitar lokasi terpasang garis polisi.
Warga sengaja menebang pohon mahoni tempat korban ditemukan menggantung. Penebangan pohon itu bertujuan menghilangkan kesan horor pascakejadian ayah dan anak tewas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut keterangan Dede, dia sempat melihat korban Agung menggendong putranya pada Kamis (22/3), sekitar pukul 04.30 WIB. Dede tidak sempat bertanya apa-apa, tidak ada kecurigaan sedikit pun saat itu.
"Saya sempat lihat Agung gendong anaknya naik angkot jurusan Jubleg sekitar jam 04.30 WIB. Enggak sempat nanya karena dia keburu naik itu angkot jurusan Jubleg, tapi tujuannya mau kemana saya enggak tahu," tuturnya.
![]() |
"Ada tukang kebun yang lihat dia di area kebun jati, nyusurin jalan. Setelah itu enggak tau kemana lagi, mungkin dari kemarin dia memang sengaja cari-cari tempat buat gantung diri," kata Dede.
Warga mengaku enggan ikut campur dengan kehidupan keluarganya. Namun memang sering terdengar percekcokan antara Agung dengan istrinya, Novi (20).
"Enggak tau masalah apa mungkin namanya juga rumah tangga selalu ada aja masalah, cekcok-cekcok sedikit. Agung ini orangnya rajin ibadah, sehari-harinya dia bekerja sebagai sopir angkot jurusan Baros," ujar Dede. (bbn/bbn)