Pada Rabu (21/3) kemarin, menjadi puncak luapan amarah para narapidana di Lapas Kelas I Cirebon. Napi mengamuk dan menyerang petugas lapas, dengan cara melempar batu.
Beruntung tak ada korban jiwa. Empat kamera CCTV menjadi korban amukan para narapidana. Ratusan personel gabungan dari polisi-TNI diterjunkan untuk meredam situasi tersebut. Situasi kembali kondusif. Kebijakan-kebijakan baru dikeluarkan lapas, tujuannya untuk meredam emosi dan mengantisipasi agar tak lagi terjadi kericuhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Masih adanya aksi penyelundupan ponsel atau telepon genggam menjadi salah satu faktor yang membuat lapas rutin melakukan razia. Heni mengatakan pihaknya melakukan razia ketika mendapat informasi tentang adanya penyelundupan alat komunikasi.
Saat ditanya mengenai modus penyelundupan alat komunikasi, Heni mengatakan sebagian besar alat komunikasi yang dimiliki narapidana Lapas Kelas I Cirebon hasil penyelundupan dengan cara dilempar melewati pagar lapas.
"Sekarang kita perkuat di pos pemantaunya, dulu hanya satu petugas sekarang menjadi tiga petugas di masing-masing pos pemantau," kata Heni.
![]() |
Tak hanya menambah petugas pemantau, Heni menutup sejumlah akses jalan umum agar memudahkan pemantauan. Pihaknya memperketat sejumlah pos penjagaan di sejumlah titik. Sebanyak 43 petugas dikerahkan untuk menjaga pos. Selain itu, sedikitnya 10 polisi dilibatkan untuk mengamankan pasca kericuhan di lapas.
"Biasanya kita terjunkan sepuluh petugas. kalau situasi sudah kondusif, seperti biasanya. Cuma kita menambah petugas pengamanan saja," ucap Heni.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini