"Ini jadi perbincangan hangat di kami. Informasinya ditembak dari jarak dekat, tapi kok enggak tembus, ini kayak nyangkut di situ saja. Kalau secara logis, ketika ditembakkan dari jarak dekat, harusnya tembus," kata Kepala Bidang Penanganan Keluhan RSUD R Syamsudin SH Sukabumi Wahyu Handriana kepada detikcom, Kamis (15/3/2018).
Wahyu bakal bertanya kepada ahli forensik yang saat ini memeriksa Atikah soal 'keanehan' tersebut. Kemungkinan yang paling logis, menurut Wahyu, dua proyektil peluru yang bersarang itu mengenai tulang rusuk pasien.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan hanya tim medis, Kepala Desa Mekarsakti Ahmad Sajuri mengaku kaget saat Atikah menceritakan peristiwa mengerikan dan mengaku ditembak di dada kiri oleh dua pelaku misterius.
"Saya juga heran, saya menduga memang warga saya ini punya kelebihan. Kalau orang biasa-biasa duh, bisa rempag (roboh). Apalagi pelurunya itu besar-besar dan ditembakkan dari jarak dekat," ujar Ahmad.
Ahmad mendapat pengakuan dari korban bahwa pelaku sengaja menembak dengan cara menempelkan moncong senapan ke dada kiri dan meletuskan dua peluru. Untuk meredam suara ledakan, pelaku sengaja melapisi senapannya menggunakan handuk.
"Liang (lubang) senapan sengaja ditotogkeun (ditekan) ke dada korban, posisi korban juga berada di bawah. Bisa nyoledat (terpeleset) begitu pelurunya," katanya.
Sebelum ke RSUD Jampang Kulon, Ahmad sempat membawa Atikah ke kediamannya bersama warga. "Kan dia dibawa dulu ke rumah saya, biasa ngobrol dan minum air. Mungkin dia memang punya kelebihan," ucap Ahmad. (bbn/bbn)