Hanya Dalam Satu Menit, Rahmat Susun Batu di Sungai Cidahu

Hanya Dalam Satu Menit, Rahmat Susun Batu di Sungai Cidahu

Syahdan Alamsyah - detikNews
Selasa, 27 Feb 2018 17:42 WIB
Foto: Syahdan Alamsyah
Sukabumi - Rahmat Apandi (30) membuat heboh warga di Kampung Pasirdoton, RT 01 RW 01, Desa Jayabakti, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi karena karyanya di Sungai Cidahu menjadi viral di jejaring media sosial Facebook.

Siapa sangka, puluhan batu bersusun itu dibuat Rahmat dengan sangat cepat. Rahmat mengaku tidak mempelajari tekhnik 'Rock Balancing' itu secara khusus, namun dia bisa membuat satu susun batu hanya dalam waktu 1 menit. Rahmat tadi sempat memperlihatkan keahliannya di depan kamera. Susunan batu setinggi 1 meter, ia buat hanya dalam hitungan satu menit.

"Saya terinspirasi bangunan candi, dibuat bersusun ke atas hanya itu saja," kata Rahmat kepada sejumlah awak media yang mewawancarainya di Sungai Cidahu, Selasa (27/2/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Misteri Pembuat Batu Bersusun Terungkap, Ini Dia Orangnya

Sebanyak 99 susunan batu ini dibuat Rahmat dalam dua hari. Hari pertama, Minggu (25/2), ia menyusun 59 susunan batu. Pagi tadi ia menambahnya menjadi 99 batu.

Tidak ada teknik khusus. Rahmat yang irit bicara ini hanya menyebut batu yang ia susun yang memiliki urat dan tidak berlumut. "Saya pilih batunya, yang ada sisi kasarnya kalau yang ada lumutnya licin," lanjut dia.

Hanya Dalam Satu Menit, Rahmat Susun Batu di Sungai CidahuFoto: Syahdan Alamsyah


Indra, paman Rahmat membenarkan keponakannya ini tidak mempelajari secara khusus tekhnik Rock Balancing baik dari video Youtube atau lainnya.

"Keponakan saya ini bisa menyusun batu sendiri, dia tidak melihat Youtube atau tahu dari orang. Boro-boro Youtube, telepon seluler saja dia enggak punya," tutur Indra.

Baca juga: 99 Batu Bersusun Kembali Muncul di Sungai Cidahu Sukabumi

Saat keberadaan batu bersusun ini ramai di media sosial pada awal bulan Februari, Indra mengaku pernah mendengar keponakannya itu membuat pengakuan. Namun saat itu tidak ada satupun keluarga yang mempercayainya.

"Dia pernah bisik-bisik ke ibu saya, saat itu warga masih kebingungan siapa si pembuat batunya. Tidak ada satupun keluarga termasuk saya yang mempercayainya," ucap Indra.

Identitas Rahmat akhirnya terungkap setelah warga menyaksikan sendiri saat pekerja serabutan itu menyusun batu. Saat diketahui warga, Rahmat sempat melarikan diri karena takut.

Warga akan untuk melestarikan batu bersusun yang dibuat Rahmat. Warga juga meminta agar susunan batu itu tidak dikaitkan dengan mitos dan mistis.

"Warga sepakat untuk melestarikan batu-batu itu, sudah ada kesepakatan bersama. Bahkan rencananya akan dipasang tali di pinggiran sawah agar ketika ada yang mau lihat tidak sampai merusak area pesawahan," pungkasnya. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads