Organisasi pecinta satwa ini meminta pelaku perburuan satwa tersebut diproses hukum. Koordinator Profauna Indonesia Representatif Jawa Barat Rinda Aunillah Sirait menyayangkan tindakan pelaku perburuan macan tutul. Apalagi mereka mengunggah hasil buruan tersebut di medsos.
"Netizen perlu merespons keras atas perilaku seperti ini. Yang kayak begini harus dikecam keras, jangan diberi tempat di medsos," kata Rinda saat dihubungi via pesan singkat, Senin (12/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, tindakan para pelaku perburuan itu bertentangan dengan Undang-Undang dan konservasi yang selama ini digalakkan. Sehingga, sambung dia, perlu ada langkah tegas dari pihak berwenang.
"Kami juga berharap pelaku diproses hukum, diberi sanksi berat agar menimbulkan efek jera," kata Rinda.
Ia menilai perlu ada regulasi yang ketat mengenai peredaran dan penggunaan senapan angin. Pasalnya, menurut Rinda, perburuan yang marak terjadi saat ini akibat mudahnya memiliki senapan angin.
"Perburuan ini marak karena mudahnya mendapat senapan angin. Perlu ada aturan yang lebih jelas mengatur ketat peredaran dan penggunaan senapan angin," kata Rinda.
Akun Facebook Dony Pircing mengunggah foto sejumlah pria memamerkan seekor macan tutul tak berdaya yang diduga mati. Dalam foto tersebut, seorang pemuda memamerkan bangkai macan tutul itu.
Postingan itu kemudian dibagikan ulang oleh julieta_amandas lewat akun Instagramnya. Mendapat informasi di lini masa, BBKSDA Jabar bergerak menyelidiki kebenaran informasi dan foto tersebut. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini