Sontak sejumlah santri menginterogasi pria tersebut, santri makin khawatir karena pria itu mengiyakan saat ditanya terkait kedatangannya untuk mencari santri dan ulama.
Kabar kedatangan pria diduga gangguan jiwa itu kemudian menyebar di media sosial dengan kalimat yang membuat cemas warganet. Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo kemudian melakukan salat berjamaah bersama santri dan tokoh di Ponpes itu untuk meredam situasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil penyelidikan kepolisian, pria yang mendatangi kompleks pesantren memang penderita gangguan jiwa dan bukan untuk melakukan aksi-aksi kekerasan.
Baca juga: Pria Diduga Penderita Gangguan Jiwa Bikin Panik Santri di Sukabumi
"Ditanya apa saja dia pasti jawab iya, makanya ketika warga dan santri nanya dia nyari ulama dan nyari santri dijawab iya. Saya yang nanya dia nyari dan mau bunuh kapolres saja dia jawab iya," lanjut Susatyo seraya tertawa.
Lebih lanjut Susatyo menjelaskan pihaknya saat ini telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk melakukan pendataan terhadap ratusan penderita gangguan kejiwaan berikut melakukan pengawasan bersama.
Pengawasan tersebut kata Susatyo dilakukan untuk menghindari kepanikan dan ketakutan akibat munculnya beberapa kejadian yang melibatkan penderita gangguan jiwa.
"Saat ini tercatat 129 penderita yang masih dalam tahap perawatan, saya juga memerintahkan Bhabinkantibmas untuk melakukan kunjungan ke keluarga penderita untuk memastikan bahwa mereka diawasi dan mendapatkan pengobatan yang baik," kata Susatyo.
Seperti diberitakan, seorang pria diduga penderita gangguan jiwa tiba-tiba masuk ke dalam kompleks Pondok Pesantren Al Islamiyah, Sudajaya, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Jabar sekitar pukul 21.30 WIB, Senin (5/2/2018). Warga dan sejumlah santri sempat panik dan menginterogasi pria tersebut
(ern/ern)