"Kami ingin agar angkutan online di Garut ditiadakan. Tolong pemerintah harus tegas, jangan tidak jelas seperti ini," ungkap Ketua DPC Organda Garut Dayun Ridwan dalam orasinya di Lapangan Otista, Kecamatan Garut Kota, Garut, Senin (5/2/18).
![]() |
Seribuan sopir angkutan umum, terdiri dari angkot, angdes, taxi dan ojek pangkalan berkumpul. Mereka ingin tuntutannya dipenuhi hari ini.
"Kalau tuntutan kita tidak dipenuhi dalam tiga hari ke depan, kita tidak akan berikan retribusi ke pemda. Biar adil sama angkutan online yang ilegal," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ancaman tersebut dilontarkan lantaran para sopir angkutan umum di Garut kesal karena angkutan online sudah beroperasi, meskipun ilegal.
![]() |
Berdasarkan pantauan detikcom hari ini sekitar pukul 11.00 WIB, massa yang berkumpul semakin bertambah. Mereka membawa berbagai spanduk bertuliskan penolakan angkutan online.
Aksi tersebut mendapat pengawalan ketat dari anggota Polres Garut, Kodim 0611/ Garut serta Korem 062/Tarumanagara. Massa menyebut tidak akan meninggalkan kawasan Alun-alun Garut jika hingga pukul 12 siang ini mereka tidak ditemui perwakilan pemerintah.
"Kalau sampai jam 12 tidak ada bupati atau wakil bupati, kita turun ke jalan," pungkas Dayun.
(avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini