Ketua RW 17 Rino Margayu mengatakan keluarga Hanung Sobana (84) merupakan penduduk lama. Hanung bersama istri Neneng Hatijah (76) dan tiga anaknya menetap di rumah itu sejak 20 tahun lalu. Namun diakui Rino keluarga itu tertutup, jarang bersosialisasi dengan warga sekitar.
Untuk kehidupan sehari-hari, selama ini keluarga itu mendapat makanan dan minuman dari tetangga. "Tapi warga tidak boleh masuk rumah. Bahkan warga ada sempat bertanya bau bangkai, disebut oleh ibunya (Neneng) itu bangkai tikus," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu, Rino dan tetangga lainnya kecolongan mengenai dua mayat yang bertahun-tahun disimpan di dalam rumah itu. Rino mengaku tidak mengetahui persis kapan Hanung dan anak pertamanya Hera Sri Herawati (50) meninggal.
"Terakhir itu yang bapaknya (Hanung) pernah sebelum puasa ikut tahlilan. Setelah itu kabarnya sakit dan dibawa ke Tanggerang," ujarnya.
Baca juga: Kerangka Dalam Rumah, Polisi: Anak Meninggal 2016, Bapaknya 2017
Sementara Hera, diakui Rino, memang tidak pernah keluar rumah. "Kalau anaknya itu tidak ada yang tahu. Soalnya tidak pernah keluar rumah juga," katanya. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini