Warna-warni jalan itu membuat masyarakat betah untuk berjalan-jalan dan bermain. Lebih dari 15 gambar biota laut, seperti gurita, udang, paus, lumba-lumba, dan lainnya terpampang di jalan yang panjangnya sekitar 320 meter.
Ketua RW 9 Kesunean Selatan Pepep Nurhadi mengatakan gerakan kampung pelangi itu muncul atas inisiatif masyarakat. Para remaja di kampung tersebut berinisiatif untuk membantunya membenahi kampung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Jalan kampung yang dicat warna-wani itu menghubungkan kampung dan hutan mangrove. Pepep menjelaskan saat ini kampungnya tengah merintis kawasan hutan mangrove. Diakui Pepep, butuh perjuangan panjang untuk membenahi kampungnya. Namun kini, Kesunean menjadi salah satu kampung andalan Kota Cirebon untuk berpartisipasi pada perlombaan tingkat nasional.
Padahal, diakuinya, kampungnya sempat mendapatkan julukan kampung kumuh. "Wali Kota Cirebon sempat mengeluarkan SK terkait predikat kampung kumuh untuk Kampung Kesunean Selatan RW 9 sekitar 2013. Pertama karena kita wilayah pesisir penduduknya padat, kedua karena waktu itu sampah dibutuhkan masyarakat untuk mengurug tanah sebagai pondasi bangunan rumah. Sekarang sudah diberhentikan, tak ada lagi pemanfaatn sampah untuk urugan tanah," ucapnya.
![]() |
Satu tahun setelah mendapat predikat kampung kumuh, Kesunean Selatan RW 9 langsung berbenah. Sebelum merintis kampung pelangi, Pepep mengatakan pembenahan kampung diawali dari pengolahan bank sampah. Secara berturut, dari 2014 hingga 2017, sambungnya, Kesunean Selatan pun berhasil meraih juara K3 tingkat Kelurahan dan Kecamatan.
"Kita juga pernah meraih predikat sebagai kampung iklim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2015. Sejalan dengan penghargaan itu, kami mendapat bantuan program kota tanpa kumuh (kotaku) pada tahun ini, salah satunya digunakan untuk merubah imej dari kumuh menjadi kampung pelangi. Idenya dari warga," katanya.
![]() |
Di tempat yang sama, Febriana (16) Ketua Posyandu Remaja RW 9 Kesunean Selatan mengatakan pengecatan jalan kamoung tersebut dilakukan secara sukarela. Febriana dan remaja lainnya ingin mengubah wajah kampungnya yang sebelumnya kumuh menjadi cantik.
"Agar imej kampung kumuh itu hilang, kita ingin membantu warga sini. Dari minggu kemarin mulai mengecat," ucapnya.
Dikatakan Febriana gambar biota laut sengaja dipilih karena Kesunean Selatan merupakan wilayah pesisir. Selain itu, ia juga tengah berjuang untuk merintis hutan mangrove.
(ern/ern)