Warga Berebut Air Bekas Siraman Gong Sekati Cirebon

Warga Berebut Air Bekas Siraman Gong Sekati Cirebon

Sudirman Wamad - detikNews
Senin, 27 Nov 2017 13:21 WIB
Warga berebut air bekas siraman Gong Sekati. (Foto: Sudirman Wamad/detikcom)
Cirebon - Warga berbondong-bondong melihat tradisi Nyiram Gong Sekati yang dilaksanakan Keraton Kanoman Cirebon. Mereka datang menyaksikan ritual sakral tersebut sambil membawa jeriken dan botol bekas.

Air bekas memandikan Gong Sekati itu dipercaya warga memiliki berkah dan karomah. Usai tradisi Nyiram Gong Sekati, ratusan orang menyerbu gentong dan kolam yang berada di Langgar Keraton Kanoman.

Baca juga: Mengintip Ritual Sakral Nyiram Gong Sekati di Cirebon

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka berdesakan dan berebut air bekas siraman gong. Suasana tiba-tiba ricuh. Abdi dalam yang menjaga gentong dan kolam tak kuasa membendung serbuan warga. Tak hanya air, kembang dan serabut kelapa yang digunakan untuk menggosok gong berusia ratusan tahun itu tak luput dari incaran pengunjung.

Bahkan, banyak warga mencuci muka dan meminum air bekas cucian itu di lokasi. Ada juga yang membawanya ke rumah. Salah seorang warga sekitar Keraton Kanoman, Mutiah mengaku rutin mengikuti tradisi Nyiram Gong Sekati setiap tahun. Hari ini, Mutiah membawa satu jeriken ukuran tiga liter.

Mutiah meyakini air bekas siraman gong tersebut membawa berkah. "Ya berkah untuk keselamatan. Saya setiap tahun ke sini, kalau saya mah orang sini. Ada juga yang dari Brebes, Indramayu, dan daerah lain," kata Mutiah kepada detikcom di Langgar Keraton Kanoman, Kota Cirebon, Jawa Barat, Senin (27/11/2017).
Warga Cirebon Berebut Air Bekas Siraman Gong SekatiWarga berdesakan dan berebut air bekas siraman Gong Sekati. (Foto: Sudirman Wamad/detikcom)
Mutiah mengaku sudah menunggu sejak pukul 08.00 WIB tadi. Ia bersyukur dapat merasakan air bekas siraman.

Di tempat sama, Tarmini warga Indramayu, mengaku tak pernah absen mengikuti tradisi siraman Gong Sekati. Dia hanya membawa dua botol bekas air mineral ukuran satu liter.

"Airnya bisa buat nyembuhin penyakit. Disiram ke luka juga bisa," ujar Tarmini.

Pangeran Kumisi Keraton Kanoman Muhammad Rokhim menegaskan pihak keraton tak pernah menganjurkan kepada masyarakat untuk berebut air bekas siraman gong.

"Sebenarnya kami tidak menganjurkan. Mereka merasa beryukur bisa datang ke sini. Karena gong itu peninggalan para wali, jadi diyakini penuh berkah dan karomah," ucap Rokhim.

Saksikan video Ritual Nyiram Gong Sekati di sini:

[Gambas:Video 20detik]

Tonton juga video lainnya di 20detik! (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads