Menurut Feky ada beberapa faktor yang membuat pasar tradisional kreatif tersebut menjadi sepi. Salah satunya masih adanya pasar tumpah Cibogo yang sejak dulu menjadi wadah jual beli masyarakat.
"Kalau bicara pasar tumpah kan bukan wewenang kita. Kalau pun ada penertiban itu bukan ranah kita. Ya kita harapkan ada bantuan penertiban dari pasar tumpah itu," ujar Feky saat ditemui di Kantor PD Pasar Bermartabat, Kamis (16/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendala lain, kata Feky, adalah soal tidak adanya transportasi umum seperti angkot. Sehingga pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dishub Kota Bandung untuk melakukan pembenahan rute angkot agar lewat Pasar Sarijadi.
Soal sepinya pedagang, Feky menyebut hampir 90 persen kios atau lapak di Pasar Sarijadi sudah diisi. Namun dia mengakui jika para pedagang masih banyak yang belum membuka tempatnya.
"Memang butuh effort yang lebih kuat dan intens untuk meramaikan tempat itu. Contohnya saja Pasar Baru, butuh sekitar lima tahun agar 12 lantai itu ramai semua," katanya.
Sebagai pengelola, pihaknya saat ini masih terus berupaya melihat pangsa pasar yang dibutuhkan oleh masyarakat agar roda perekonomian di Pasar Sarijadi terus berjalan. Salah satunya dengan melakukan sejumlah strategi marketing.
"Kita terus menciptakan keramaian. Seperti ada Samsat Keliling, lalu servis motor gratis, sampai setiap Minggu suka ada ibu-ibu yang senam di sana," ucapnya.
Pihaknya optimis di akhir tahun ini dan tahun 2018 nanti secara bertahap Pasar Sarijadi akan mulai dikenal dan menjadi pusat perekonomian masyarakat yang 'kekinian'. Terlebih dengan melihat posisi pasar yang dikeliling perumahan dan kampus. (avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini