Polrestabes Bandung Alokasikan Anggaran Pilkada Rp 33 Miliar

Polrestabes Bandung Alokasikan Anggaran Pilkada Rp 33 Miliar

Dony Indra Ramadhan - detikNews
Sabtu, 11 Nov 2017 19:59 WIB
Mapolrestabes Bandung/Foto: Baban Gandapurnama
Bandung - Polrestabes Bandung mengalokasikan anggaran sebesar Rp 33 miliar untuk pengamanan Pilwalkot Bandung dan Pilgub Jabar 2018. Polisi masih menanti pencairan anggaran pengamanan tersebut.

"Untuk pengamanan Pilwalkot Bandung dan Pilgub Jabar kita mengajukan anggaran sekitar 33 miliar rupiah," ucap KabagOps Polrestabes Bandung AKBP Febry Kurniawan Ma'ruf di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Bandung, Sabtu (11/11/2017).

Febry mengatakan ajuan dana sebesar itu untuk pengamanan setiap tahapan pemilu dari mulai pendaftaran hingga penetapan. Porsi terbesar untuk pengamanan masa kampanye yang memakan waktu selama 129 hari. Ia menyebut masa kampanye memiliki tingkat kerawanan yang cukup tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari total anggaran yang diajukan sebagian besar memang posnya untuk pengamanan masa kampanye. Dana yang dibutuhkan saat kampanye sebesar 20,8 miliar rupiah," tutur Febry.

Selama masa Pilkada, sambung Febry, pihaknya mengerahkan jumlah personel yang tak sedikit. Sebanyak 1.500 personel dikerahkan untuk melakukan pengamanan. Polisi juga turut dibantu petugas dari TNI, Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satpol PP.

Sejauh ini, kata Febry, anggaran untuk pengamanan Pilkada tersebut belum cair. Pihaknya masih menunggu ketuk palu dari DPRD dan Pemkot Bandung. Kendati demikian, polisi tetap melakukan persiapan pengamanan Pilkada sejak saat ini.

"Kami tetap memberikan pengamanan walaupun anggaran belum cair. Itu sudah tugas kita sebagai anggota kepolisian," tandasnya. mengatakan partainya telah menetapkan salah seorang petinggi Polri yang pernah bertugas di BNN, yakni Brigjen Pol Siswandi untuk maju sebagai Calon Wali Kota Cirebon.

Selain mengusulkan Siswandi, sambung Lili, Golkar Kota Cirebon juga mengusulkan Ketua DPD Partai Golkar Kota Cirebon, Toto Sunanto sebagai calon wakil wali kota. Lili mengatakan, dua nama tersebut bukanlah satu paket pasangan.

"Rapat Pleno ini penegasan rapat sebelumnya pada Oktober lalu. Kedua nama yang kita tetapkan itu bukan satu paket pasangan, jadi kalau Golkar mengusung calon wali kota maka dukung Siswandi. Tapi, kalau Golkar hanya mengusung calon wakil wali kota maka Toto Sunanto. Jadi kita tawarkan dua pilihan," katanya saat ditemui detikcom usai rapat pleno.

Kedua nama yang sudah ditetapkan itu, lanjutnya akan diusulkan langsung ke DPP. Untuk kemudian DPP yang menentukan pilihan langkah Partai Golkar Kota Cirebon dalam menghadapi Pilwalkot Cirebon nanti.

"Keputusannya tergantung dari pusat. Mau mengambil yang mana ya silahkan, apakah calon wali kota atau calon wakil wali kota untuk Pilwalkot mendatang," ucapnya.

Pertimbangan Golkar untuk memilih Siswandi dijadikan sebagai Calon Wali Kota itu, sambungnya, karena perwira polisi itu memiliki kapabilitas yang mumpuni. Terlebih lagi, Siswandi sudah dikenal masyarakat Cirebon.

"Saya rasa, Pak Sis itu mampu untuk memimpin Kota Cirebon. Tapi, siapapun yang dipilih DPP kita akan fatsun," tegasnya.

Lebih lanjut Lili mengatakan saat ini partainya sedang menyusun Tim Lima yang akan mengkaji dan menganalisa peluang partainya untuk berkoalisi.

Ditempat yang sama, Ketua DPD Partai Golkar Kota Cirebon, Toto Sunanto mengatakan penetapan Siswandi untuk dijadikan calon wali kota itu berdasarkan rekomendasi dari pengurus kecamatan, yang kemudian dibahas dalam Rapat Pleno.

"Tentunya kita sudah memperhitungkan peluang Pak Sis. Di tingkat nasional pun sudah terkenal, jadi kalau diusulkan calon wakil wali kota kan tidak mungkin. Karena memiliki peluang yang cukup besar juga kalau diusulkan jadi calon wali kota," katanya.

Toto menambahkan Senin (13/11/2017) esok partainya akan mengirimkan hasil keputusan pleno ke DPP. (avi/avi)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads