Pertemuan berkaitan menghadapi Pilgub Jabar 2018 ini digagas PDIP Jabar. Acara berlangsung di Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang 45, Kota Bandung, Rabu (25/10/2017). Eks Kapolda Jabar Irjen Anton Charliyan dan Sekretaris PDIP Jabar Abdy Yuhana ikut bagian mengutarakan gagasannya.
Anton menyebut ada beberapa persoalan penting yang harus menjadi perhatian pemimpin Jabar mendatang. Salah satunya persoalan kesenjangan sosial yang cukup tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anton Charliyan (Foto: Muklis Dinillah/detikcom) |
"Sehingga potensi konflik di Jabar ini sangat besar. Paham radikalisme dan teroris juga banyak tumbuh di sini," ungkap Anton yang kini menjabat Wakil Kepala Lemdiklat Polri.
Selain persoalan kesenjangan, menurut dia, pemimpin mendatang perlu membangun kebudayaan dan peradaban di Jabar. Sebab, sambung Anton, tidak dipungkiri era globalisasi membuat kebudayaan dan peradaban bergeser
"Akibatnya kondisi alam rusak. KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) merajalela," tuturnya.
"Sekarang dibutuhkan pemimpin Jabar yang visioner. Perlu adanya regenerasi (pemimpin)," ucap Anton.
Abdy Yuhana (Foto: Muklis Dinillah/detikcom) |
Dengan begitu, menurut dia, perlu adanya sinergi atau konektivitas dengan pemerintah pusat. Abdy menjelaskan ada lima poin program nawacita Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bisa diimplementasi dalam pembangunan di Jabar.
"Sumber daya yang kita miliki sebagai potensi atau gagasan untuk Jabar ke depan, bisa mensinergikan dengan nawacita Jokowi. Ada lima poin yang bisa dilakukan yaitu pembangunan, ekonomi, konektivitas, penataan birokrasi dan revolusi mental atau pembangunan manusia," kata tutur Abdy. (bbn/bbn)












































Anton Charliyan (Foto: Muklis Dinillah/detikcom)
Abdy Yuhana (Foto: Muklis Dinillah/detikcom)