Tim RSHS Ekstra Hati-hati Angkat Jarum Pentul di Tubuh Anisa

Tim RSHS Ekstra Hati-hati Angkat Jarum Pentul di Tubuh Anisa

Mukhlis Dinillah - detikNews
Selasa, 03 Okt 2017 16:47 WIB
Jarum pentul yang bersarang di tubuh Anisa Salim. (Foto: istimewa)
Bandung - Tim dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung ekstra hati-hati dan menyiapkan secara matang tindakan pengangkatan jarum pentul yang bersarang di tubuh Anisa Salim (14). Sebab, proses pengangkatan berpotensi membahayakan gadis asal Kabupaten Sumedang ini.

Dokter spesialis THT RSHS Bandung Agung Dinasti Permana mengatakan jarum pentul itu bersarang di percabangan bronchus, tepatnya berada dekat dengan paru-paru. Jarum pentul itu tersangkut dengan posisi melintang.

"Kalau posisi lurus tidak sulit ambilnya, ini posisinya melintang. Jadi persiapannya harus lebih. Kita mengantisipasi hal-hal paling buruk," ucap Agung di RSHS, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Selasa (3/10/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Pengangkatan Jarum Pentul di Tubuh Anisa Gunakan Alat Bronkoskopi

Ia mengatakan posisi jarum itu membuat proses pengangkatan cukup berisiko. Karena, sambung Agung, bisa saja jarum pentul itu melukai bahkan menusuk saluran pernapasan pasien. Bahkan terjatuh lebih dalam masuk ke paru-paru.

"Itu bahaya dan tekniknya harus hati-hati. Karena bisa menembus saluran napas, udaranya keluar berdampak komplikasi. Meskipun tingkat keberhasilannya 80 - 90 persen," ujarnya.

Agung mengaku tim dokter sudah menyiapkan skema tindakan lainnya apabila pengangkatan jarum menggunakan alat bronkoskopi dan ekstraktor tidak berhasil. Pihaknya akan melakukan bedah thorax gadis asal Sumedang itu.

"Kalau nanti tidak bisa (pengangkatan) rencana berikutnya (bedah thorax) membuka rongga dada mengambil benda itu, risikonya juga besar. Tapi kami meminimalisir terjadinya komplikasi," tutur Agung menjelaskan.

Baca juga: Jarum Pentul Bersarang Dalam Tubuh Anisa Gadis Sumedang

Ia memastikan sejauh ini kondisi pasien stabil. Jarum pentul yang bersemayam di tubuhnya tidak berdampak terhadap kesulitan pernapasan. Hal karena benda itu ukurannya kecil.

"Kondisi pasien baik. Tidak sampai membuat sulit bernapas. Pasien juga sudah siap untuk mendapat tindakan pengangkatan dan operasi nantinya," kata Agung. (bbn/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads