Pengangkatan Jarum Pentul di Tubuh Anisa Gunakan Alat Bronkoskopi

Pengangkatan Jarum Pentul di Tubuh Anisa Gunakan Alat Bronkoskopi

Mukhlis Dinillah - detikNews
Selasa, 03 Okt 2017 14:59 WIB
Jarum pentul yang bersarang di tubuh Anisa Salim (14)/Foto: istimewa
Bandung - Tim dokter Rumah Sakit Hasan Sadikikin (RSHS) Bandung berencana mengangkat jarum pentul yang bersarang di tubuh Anisa Salim (14) pada Kamis, 5 Oktober 2017. Pengangkatan dilakukan dengan alat bronkoskopi dan ekstraktor.

Jarum pentul itu bersarang di percabangan bronchus, tepatnya berada dekat dengan paru-paru. Dokter spesialis THT Agung Dinasti Permana mengatakan jarum pentul itu memang masuk ke tenggorokan hingga ke saluran pernafasan.

"Benda asing masuk ke tenggorokan itu bisa ke saluran makan dan pernafasan. Kebetulan pasien (Anisa) masuk ke pernafasan, jadi disebutnya bukan tertelan tapi tersendak. Sekarang posisinya di percabangan bronchus," kata Agung di RSHS, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Selasa (3/9/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga: Jarum Pentul Tertelan Anisa, Dinkes Sumedang Turun Tangan

Ia menuturkan setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, tim dokter memutuskan untuk mengangkat jarum pentul itu dengan alat bronkoskopi dan ekstraktor. Tindakan ini merupakan visualisasi trake dan bronkus dengan menggunakan narkose.

Lebih lanjut dia menjelaskan pengangkatan jarum pentul itu dimulai dengan memasukan alat bronkoskopi berupa tabung berlubang. Alat itu disematkan perangkat kamera dan penjepit di ujungnya untuk mengambil jarum pentul.

"Alat itu nanti dimasukan ke dalam mulut pasien hingga mencapai posisi jarum pentul itu," ungkap dia.

Baca Juga: Jarum Pentul Bersarang Dalam Tubuh Anisa Gadis Sumedang

Menurutnya penggunaan bronkoskopi untuk mengangkat jarum pentul bukan tanpa risiko. Pasalnya, sambung dia, bisa saja menyebabkan pembengkakan pada pita suara pasien. Namun, keberhasilan pengangkatan itu mencapai 80 hingga 90 persen.

"Tingkat keberhasilannya 80-90 persen. Tapi tentu tetap ada risikonya seperti pembengkakan pita suara," ungkap dia.

Dia mengatakan untuk meminimalisir risiko yang terjadi, tim dokter dari THT, anastesi dan thorax sedang mempersiapkan untuk proses pengangkatan jarum pentul. Termasuk mempersiapkan skema lain apabila metode pengangkatan gagal.

"Proses pengangkatan biasanya membutuhkan waktu 30 menit sampai 1 jam. Tapi kami sudah menyiapkan prosedur lain untuk langkah selanjutnya apabila sulit dilakukan oleh alat bronkoskopi," kata Agung.


(avi/avi)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads