Kapolsek Leles Kompol Asep Muslihat mengatakan tim Puslabfor mengambil sejumlah barang untuk diteliti dan mengetahui penyebab pasti kebakaran.
"Ada beberapa potongan kayu yang terbakar (yang diperiksa). Olah TKP tadi siang," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu ditemui di tempat berbeda, Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan penyebab kebakaran karena korsleting listruk di salah satu kios. "Sudah ada laporan ke saya, bahwa penyebab kebakaran dari korsleting listrik," ungkap Rudy kepada wartawan di Kantornya, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul.
Rudy menjelaskan korsleting listrik tersebut terjadi lantaran kurangnya kesadaran masyarakat untuk memasang listrik dengan instalasi yang baik.
"Itu tidak menggunakan kabel standar, yang direkomendasi oleh PLN. Kebanyakan tidak pakai instalasi yang baik juga," katanya.
Rudy juga mengimbau kepada warganya yang lain untuk menggunakan instalator yang sesuai dengan standar yang ditetapkan PLN saat memasang aliran listrik di rumah.
"PLN juga sudah koordinasikan ke kami tentang penggunaan instalasi listrik yang sesuai standar. Jika sudah benar insya allah tidak akan terjadi kebakaran akibat korsleting listrik," katanya.
Sementara itu, pasca kebakaran di Pasar Leles yang menghanguskan ratusan kios Senin (11/9) petang lalu, Pemerintah Kabupaten Garut akan membangun kembali pasar tersebut mulai Januari 2018.
"Tahun depan dibangun total oleh kita. Anggarannya sekitar Rp 30 miliar. Pengerjaan akan dimulai bulan Januari," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, kebakaran terjadi di Pasar Leles, Garut, Senin (11/9) petang sekira pukul 17.20 WIB. Akibat kebakaran tersebut, sebanyak 171 kios permanen, 14 lapak pedagang kaki lima hangus terbakar. Kerugian ditaksir mencapai Rp 2,6 miliar. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini