Kabid Pariwisata Dinas Pariwisata Kabupaten Bandung Rully Jaya Permana mengatakan, untuk melakukan pengembangan obyek wisata Batu Eon, pihaknya masih terkendala oleh kepemilikan lahan.
"Sebelumnya pernah menjadi bahan pembicaraan dengan pengelola Desa Wisata Lamajang," katanya melalui sambungan telepon, Selasa (12/9/2017).
Pantauan detikcom, wisatawan hanya dapat melihat Batu Eon di luar pagar kawat berduri. Jika panas atau hujan para wisatawan tidak dapat berteduh karena di kawasan tersebut belum disediakan gazebo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pagi atau sore hari merupakan waktu yang cocok untuk datang ke objek wisata ini karena cuacanya teduh. Selain itu, suasananya hening, alamnya indah dan asri karena Batu Eon berada di Kaki Gunung Tilu Pangalengan.
Rully menilai, Batu Eon bisa dikembangkan menjadi objek wisata baru karena di dekat kawasan tersebut terdapat lahan tidur yang dapat digunakan sebagai tempat berteduh para wisatawan.
"Lahan tersebut milik Indonesia Power, kami ingin menanyakan apakah lahan tersebut dapat digunakan dan dikembangkan untuk tempat pariwisata yang kami takutkan lahan itu disterilkan karena digunakan sebagai PLTA," ujarnya.
Rully mengungkapkan, Batu Eon berpotensi sekali dikembangkan karena memiliki nilai historis. Jika PT Indonesia Power memberi izin dalam penggunaan lahan tidur tersebut, pihaknya akan melakukan inovasi dengan mengembalikan historis Batu Eon.
"Kami ingin kembalikan historis sejarahnya, fungsinya wisata edukasi jadi wisatawan tahu cerita sejarah Batu Eon. Minimal para wisatawan yang datang tahu cerita sejarahnya," ungkapnya.
Baca Juga: Unik dan Melegenda, Batu Eon Jadi Obyek Wisata Baru di Bandung
Selain Batu Eon, di Kabupaten Bandung masih banyak objek wisata yang harus dikembangkan salah satunya Situ Cimahmeul yang berada di Kecamatan Banjaran. Namun lokasinya pun ada di kawasan atau lahan milik Perhutani.
"Masih banyak tempat wisata tersembunyi di Kabupaten Bandung, cuman kepemilikan lahannya milik orang lain," tambahnya.
Melihat potensi Batu Eon dapat dikembangkan menjadi objek wisata baru pihaknya akan menggandeng PT Indonesia Power untuk bekerjasama. "Kami harus melakukan MoU dulu. Kami akan berkunjung ke yang punya lahan, bisa atau tidak digunakan untuk lahan pariwisata baru. Kalau bisa kami akan rencanakan lebih lanjut lagi," pungkasnya. (avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini