Lokasi yang dijaga aparat gabungan antara lain, Gang Mahmud dan Gang Samsi, keduanya di Jalan Raya Sukaraja, kemudian di Cijangkar, Jalan menuju Baros. Sejumlah kendaraan patroli dan backbone terlihat berjaga di sekitar mulut gang. Hingga Sabtu pagi (9/9/2017), masih terlihat polisi berjaga-jaga.
"Kita hanya ditugaskan untuk berjaga saja oleh pimpinan, ini semua sudah bertugas dari Kamis (7/9) malam kemarin. Belum sempat istirahat, ini saya juga belum pulang ke rumah dan ganti pakaian," ungkap salah seorang anggota polisi yang enggan namanya ditulis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebut, titik yang dijaga polisi adalah kediaman terduga pelaku penyerangan terhadap almarhum Raden Galih.
Sebelumnya, Wakil Walikota Sukabumi Achmad Fahmi dalam kesempatan wawancara dengan detikcom menyebut pihak keluarga telah mengikhlaskan kematian Raden Galih dan menyerahkan proses penyelidikannya ke aparat kepolisian.
Fahmi juga meminta agar masyarakat Kota Sukabumi tidak terprovokasi postingan di medsos yang membuat informasi menjadi simpang siur.
"Saya secara pribadi menyayangkan (isu) itu jadi simpang siur informasinya, ketika media sosial yang tidak tahu apa-apa ikut-ikutan berkomentar. Yang pasti serahkan ke aparat kepolisian dan sama-sama menjaga kondusifitas," kata Fahmi.
Baca juga: Polisi Sukabumi Masih Selidiki Pembacokan Raden Galih
(ern/ern)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 