Sejumlah saksi mengaku sempat melihat warga Kampung/Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang itu terkapar usai mendapat penyerangan. Saat itu helm yang dipakai korban sempat tergeletak, darah milik korban juga terlihat menggenang di sekitar lokasi kejadian.
Aparat kepolisian masih enggan memberikan keterangan lengkap terkait peristiwa itu, Wakapolres Sukabumi Kota Kompol Fajar Widyadharma Lukman yang memimpin proses pengamanan penguburan jenazah korban Jumat (8/9/2017) enggan memberikan keterangan apapun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, jenazah Raden yang disalatkan di Masjid RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. Terlihat hadir bersama keluarga korban Wakil Walikota Sukabumi Achmad Fahmi.
Usai salat, warga yang bergabung bersama ratusan teman korban langsung mengantar jenazah Raden menuju komplek Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cijengkol, Nangleng.
"Saya mengikuti dari siang mulai dari proses otopsi korban sampai menyalatkan tadi, kita merasa prihatin dengan kejadian ini," kata Fahmi usai ikut menyalatkan jenazah korban.
Fahmi mengaku belum mendapat informasi terkait penyebab kematian korban. Terkait isu di media sosial soal adanya dugaan korban dikeroyok oleh gerombolan bermotor Fahmi enggan memberikan kesimpulan. "Saya secara pribadi menyayangkan (isu) itu jadi simpang siur informasinya, ketika media sosial yang tidak tahu apa-apa ikut-ikutan berkomentar. Yang pasti serahkan ke aparat kepolisian dan sama-sama menjaga kondusifitas," tutup dia.
Pantauan detikcom jenazah ayah satu anak itu mendapat pengawalan pihak kepolisian Polres Sukabumi Kota dan Brimob Polda Jabar. Disejumlah titik sepanjang jalur menuju pemakaman mendapat penjagaan aparat. (ern/ern)











































