Menyikapi permasalahan tersebut, Pemkab Bandung dan Perhutani Jabar Banten berjanji menuntaskan permasalahan lahan kritis. "Kami lakukan kerja sama antara Pemkab Bandung dan Perhutani Jabar Banten terkait ada lahan kritis yang harus sama-sama dikelola. Karena yang merusak hutan rakyat Kabupaten Bandung," kata Bupati Bandung Dadang M Naser kepada wartawan di Rumah Jabatan Bupati, Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (15/8/2017).
Dadang meminta warganya yang merusak hutan di Kabupaten Bandung untuk segera turun gunung. Selain itu, warga harus selalu menumbuhkan kesadaran dalam menjaga kelestarian hutan .
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada sistem cocovit yang sudah dikembangkan di Korea, mudah-mudahan ini bisa dikembangkan di daerah kita. Sekarang sedang uji coba di Pangalengan pola penanaman tersebut dan tumpang sari. Tumpang sari yang boleh dilakukan di ketinggian 40 derajat itu kopi, cabe bendot, terong kori dan kaliandra," ujar Dadang.
Dia mengimbau kepada petani untuk tidak merusak hutan dengan sistem konvensional. "Hentikan pola pertanian yang merusak alam, tapi bagaimana pola pertanian ramah lingkungan dengan sistem modern," katanya.
Baca juga: Ratusan Hektare Hutan Lindung di Pasirjambu Ditanami Sayuran
Kerja sama antara Pemkab Bandung dan Perhutani dalam bentuk pengelolaan lahan kritis yaitu penanaman Sabilulungan Tanam Pohon Kesayangan (Satapok) di musim kemarau. Lalau kerja sama di bidang ekowisata dengan melibatkan masyarakat.
"Cakupannya seluruh hutan di Kabupaten Bandung. Utamannya akan dilakukan di daerah hulu DAS Citarum yang dilakukan dengan 11 LSM yang bergerak di lingkungan," ucap Dadang.
Kepala Divisi Regional Perhutani Jabar dan Banten Andi Purwadi mengatakan keberadaan hutan di Kabupaten Bandung berada di daerah hulu DAS Citarum dan Ciwidey. "Paling utama untuk menjaga hutan disini tetap terjaga dan lestari. Salah satunya saya lihat disini banyak ditanami sayur maka harus ada alih komoditas supaya hutannya tetap bagus," tutur Andi.
Mengingat banyak petani yang bergantung di lahan Perhutani, Andi akan memikirkannya. "Simultan, kita akan garap hutannya dan ekonomi masyarakatnya kita bareng-bareng. Pilihan komoditas dan teknik apa yang pas," ucapnya.
Ia berharap melalui pertemuan tersebut terjadi sinergi antara Pemkab Bandung dan Perhutani berkaitan pengawasan hutan yang beralih fungsi lahan.
"Mudah-mudahan kita secara berkala dengan Pemda dan Forpimda bersama-sama mengevaluasi dan memonitoring secara intens," tutur Andi. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini