Ponpes Al-Kasyaf sendiri memang menyewa rumah yang beralamat di Komplek Vijaya Kusumah Jalan Desa Cipadung Kecamatan Cibiru Kota Bandung Jabar. Rumah itu disewa sebesar Rp 35 juta untuk satu tahun.
"Statusnya kita sewa dan habisnya bulan Agustus tahun depan. Nah pemiliknya ini mau menjual rumah ini," kata pimpinan Ponpes Al-Kasyaf, Giovani Van Rega saat berbincang dengan detikcom, Selasa (8/8) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rumah dua lantai bercat putih itu, memang menjadi pusat kegiatan para santri Ponpes Al-Kasyaf. Lantai atas digunakan untuk pondokan santri putri sementara di lantai bawah sebagian digunakan untuk tempat belajar, perpustakaan, dapur, dan kantor.
Giovani menuturkan, tanda-tanda rumah tersebut akan dijual pemiliknya sudah terlihat sejak beberapa bulan lalu. Beberapa orang datang untuk melalukan pengukuran.
"Malah yang pertama kali tahu santri yang liat. Ada yang mengukur-ngukur lantai," tuturnya.
Untuk memastikan, Giovani sudah berbicara dengan pemilik rumah. Memang benar, lanjut Giovani, rumah tersebut hendak dijual oleh pemiliknya.
"Pemiliknya bilang, kalau mau dibeli oleh kita harganya Rp 1,2 miliar. Dia juga sempat mau mengembalikan uang Rp 35 juta saya, tapi saya tetap kepada perjanjian awal menyewa rumah ini," tuturnya.
Meski terancam terusir, Giovani belum memikirkan untuk mencari tempat lain. Pasalnya, rumah yang saat ini ditempati untuk jadi Ponpes penuh sejarah.
"Rumah ini punya sejarah. Jadi saksi mulai hadirnya pesantren ini," kata dia. (avi/avi)