Abubakar (49), paman Riko menuturkan kondisi terakhir keponakannya itu. Sebelum meninggal pada Kamis (27/7/2017) sekitar pukul 10.00 WIB tadi, kata Abubakar, sekitar pukul 05.00 WIB, Riko mengeluhkan rasa sakit di dada. Luka dibagian dada sendiri didapat Riko usai dikeroyok.
"Dia merasa sakit jam lima pagi tadi. Langsung dicek oleh dokter katanya memang ada pendarahan di dadanya," kata Abubakar saat dihubungi detikcom via telepon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Otak di kepala belakangnya juga mengaalami pendarahan," kata dia.
Saat dalam penanganan dokter, keluarga harus menerima kenyataan. Nyawa Riko tidak tertolong meski upaya telah dilakukan.
"Terakhir dokter saraf bilang kalau sudah tidak bisa ditolong," kata dia.
Riko Andrian (22) seorang bobotoh Persib Bandung yang dikeroyok oknum bobotoh menghembuskan nafas terakhir setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit. Riko meninggal sekitar pukul 10.00 WIB di Rumah Sakit Santo Yusup. (avi/avi)