Direktur Eksekutif Walhi Jabar Dadan Ramdan menyebut aliran sungai di curug tersebut sudah tercemar limbah B3. "Sebetulnya kalau kita menggunakan sungainya untuk berenang, apalagi untuk arung jeram, kita sedang berwisata di air sungai yang tercemar limbah B3. Apalagi dikonsumsi atau dijadikan sumber air untuk peternakan, itu berbahaya," ujar Dadan kepada detikcom melalui sambungan telepon, Senin (24/7/2017).
Walhi bersama Greenpeace pernah melakukan riset di kawasan tersebut pada 2012 lalu. Hingga kini lima tahun berlalu, kondisi sungai masih tetap sama. Walhi meminta pemerintah melakukan uji sampel ulang di aliran Sungai Citarum tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Bahaya! Air Terjun Jompong Bandung Beracun
Menurut Dadan, saat ini pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum tidak mengurusi pencemaran sungai, padahal hal itu sangat penting mengingat air adalah sumber kehidupan.
"Tidak hanya pemerintah kabupaten atau pemerintah provinsi saja, tapi ini sudah nasioal. Namun BBWS tidak mengurusi pencemaran, hanya kirmir bendungan, bronjong, sodetan, padahal pencemaran juga perlu diperhatikan," tutur Dadan.
Kondisi Curug Jompong saat ini memprihatinkan, air berwarna cokelat gelap, berbuih tebal dan pada aliran air tenang tampak air seperti berminyak. Tak hanya itu, beragam jenis sampah juga menumpuk di aliran sungai tersebut. Sampah styrofoam mendominasi, ada juga sampah botol dan gelas plastik hingga perabotan rumah tangga. (avi/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini