Walhi Jabar sudah melakukan riset sejak 2012 lalu, namun hingga kini tidak ada perubahan. "Jelas beracun, kalau dari beberapa riset yang sudah dilakukan oleh Walhi dan Greenpeace tahun 2012 lalu menunjukan sungai Citarum sudah tercemar limbah kimia baik di badan sungai maupun anak-anak sungai. Termasuk Curug Jompong itu karena satu aliran. Kalau di hulu tercemar pasti ke bawahnya juga," ujar Dadan saat dihubungi detikcom, Senin (24/7/2017).
Pantauan detikcom, kondisi air berwarna cokelat gelap, berbuih tebal dan pada aliran air tenang tampak air seperti berminyak. Tak hanya itu, beragam jenis sampah juga menumpuk di aliran sungai tersebut. Sampah styrofoam mendominasi, ada juga sampah botol dan gelas plastik hingga perabotan rumah tangga.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumar mengungkapkan, kondisi tersebut sudah terjadi sejak tahun 1985 lalu. Sebelum aliran air menjadi kotor, segala aktivitas yang biasa dilakukan di aliran air tersebut perlahan mulai di tinggalkan.
"Dulu di sini bisa mandi, airnya bisa diminum dan warga mencuci bajunya juga di sini. Sekarang jangankan untuk dikonsumsi, untuk dipake mandi dan mencuci saja sudah tidak bisa karena airnya kotor dan banyak sampah" ungkapnya.
![]() |
Selain itu, Jumar menyebutkan, pada musim hujan beragam jenis sampah menumpuk di aliran tersebut, sementara pada musim kemarau airnya berubah warna menjadi hitam. Sampah-sampah berasal dari hulu sungai yang berada di wilayah Majalaya dan mengalir ke Curug Jompong dan muaranya ada di Sungai Citarum di Kabupaten Bandung Barat.
Jumar sedniri tidak lagi menggunakan air tersebut karena takut keracunan. "Tidak takut beracun, untuk keperluan memasak, mandi dan lainnya saya gunakan air sumur," ujar Jumar yang kesehariannya menjadi pemulung gelas dan botol plastik kemasan di aliran air Curug Jompong.
![]() |
Warga lainnya Ade Suryana (62) lebih memilih membeli air isi ulang dibandingkan menggunakan air Curug Jompong. "Untuk minum beli galon (air isi ulang), mandi pakai air sumur. Dulu di sekitar Curug Jompong saya suka menggembala kerbau dan mandikan kerbau, airnya masih jernih, kalau sekarang menjadi kotor semenjak banyak pabrik," ujar Ade. (avi/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini