Pasein tersebut tutup usia di RSUD R Syamsudin SH, Rabu (12/7/2017) pagi. Kadinkes Kota Sukabumi Rita Nenny menyebut kondisi Ai Fatimah memang sudah parah. Kondisi tersebut terlihat saat Rita menjenguk Ai Fatimah pada Selasa (11/7) kemarin.
"Saya sebelumnya sudah sampaikan dengan berat hati ke pihak keluarga jika kondisi ibu (Ai Fatimah) sudah berat. Kondisinya pas saya liat di ICU, kesadarannya sudah menurun," kata Rita kepada di kantor Dinkes Kota Sukabumi, Jalan Surya Kencana No.45.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait pemicu sindrom SJ, Rita menyebut dalam dokumen pemeriksaan medis tertulis jika Ai sebelumnya mengonsumsi makanan yang diduga bereaksi sehingga memicu terjadinya sindrom SJ.
"Dalam dokumen pelayanan puskesmas pembantu, ibu ini memang sedang berproses pengobatan. Ia datang mengeluh panas, batuk dan gangguan kulit. Kita juga tidak akan menyalahkan, rekan-rekan di puskesmas memberikan obat-obatan menghilangkan gejala," tutur Rita.
Baca juga: Dinkes Sukabumi Telusuri Penyebab Kulit Fatimah Melepuh
Ia menjelaskan, sindrom SJ dipicu faktor kondisi dan pemicunya bisa berbeda-beda, termasuk daya tahan dari penderitanya. "Siapa saja bisa kena, termasuk di lingkungan tenaga kesehatan, penyebabnya ketergantungan reaksi hipersensitif ini berbeda-beda. Kita akan kaji dan kemas dokumen-dokumen yang ada untuk dipersiapkan investigasi epidemiologi sebagai bahan edukasi juga kedepannya," ujar Rita.
Jasad Ai Fatimah dibawa keluarga ke rumah duka menggunakan ambulans RSUD R Syamsudin SH. Jenazahnya dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) setempat. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini