Kapolsek Cidaun AKP Faizal menyebut aksi yang dilakukan pelaku berinisial WA (23) terbilang sadis. Usai menyabetkan senjata tajamnya pelaku lalu memenggal kepala Aep (30), salah satu korban.
"Jumlah korban tiga orang, selain Aep pelaku WA juga membantai kedua orang tua korban bernama Undi (60) dan Karti (55). Orang tua korban dibiarkan tergeletak di rumah, sementara korban Aep dipenggal, kepalanya dibuang dan tubuhnya dimasukkan ke dalam karung dan dibuang ke sungai," terang Faizal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Faizal pelaku sendiri sudah diamankan oleh anggotanya sekitar pukul 05.30 WIB, pagi tadi setelah berkoordinasi dengan Polsek Cisewu, Resor Garut. "Pelaku saat ini sudah berada di Polres Cianjur, masih dimintai keterangan dan belum menunjukan lokasi pembuangan potongan kepala korban Aep," ucapnya.
Tubuh korban Aep lebih dulu diketemukan pagi tadi, tubuhnya terbungkus karung di Sungai Cilaki. Sementara tubuh kedua orang tuanya dibiarkan tergeletak di dalam rumah, ada sisa-sisa bekas api melubangi dinding rumah korban.
"Kita belum tau pasti api itu bekas apa, namun diduga pelaku berniat membakar mayat pasangan suami istri Undi dan Karti," tutup Faizal.
Kepala polisi, WA mengaku membunuh para korban karena mereka memiliki ilmu hitam. Pelaku yang sehari harinya bekerja sebagai petani ini mengaku kepada polisi beberapa jam sebelum mendatangi rumah korban, sempat merasakan sakit di bagian ulu hatinya kemudian jatuh tidak sadarkan diri.
Saat dalam posisi itu pelaku mimpi bertemu dengan korban Undi yang mengancam akan membunuhnya. "Usai bermimpi seperti itu, pelaku mengaku kesurupan dan berjalan kaki dari kediamannya di Kampung Kiara Goong, Desa/Kecamatan Cisewu Kabupaten Garut, menuju rumah korban yang masuk ke wilayah Cianjur Selatan," jelas Benny.
(ern/ern)