Cerita Keluarga Sebelum Fazar Tewas Dilempar Ibunya ke Sungai

Cerita Keluarga Sebelum Fazar Tewas Dilempar Ibunya ke Sungai

Wisma Putra - detikNews
Jumat, 07 Apr 2017 13:42 WIB
Warga menunjukkan lokasi penemuan jasad Fazar. Foto: Wisma Putra
Kabupaten Bandung - Duka masih tergambar di wajah keluarga Fazar Sulaeman, anak balita yang tewas setelah dilempar ibu kandungnya, Fitriyanti Safari (24), ke aliran Sungai Singaparaya Bandung. Dadang Sulaiman (39) sempat berjumpa anak bungsunya tersebut sebelum ditemukan tewas mengambang oleh warga. Kini pelaku sudah ditangkap polisi.

Sudah hampir satu bulan ini rumah tangga Dadang dan Fitri dirundung masalah. Kedua warga Banjaran, Kabupaten Bandung, Jabar, ini mengaku pisah ranjang. Mereka dikaruniai dua anak.

Kini Dadang tinggal di rumah orang tuanya di Kampung Pasir Panglai 01/13, Desa Mekarjaya, dan Fitriani kembali ke rumah orang tuanya di Kampung Babakan Sindang Panon 04/05, Desa Sindang Panon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dadang tidak mengetahui motif istrinya yang tega membuang Fajar ke aliran Sungai Singaparaya, Kampung Ciceret, Desa Ciapus, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung. "Tidak tahu kenapa. Pokoknya saya dan istri hampir satu bulan ini pisah ranjang," ujar Dadang di kediamannya, Jumat (7/4/2017).

Baca juga: Lokasi Fazar Tewas Dilempar Ibunya ke Sungai Singaparaya Bandung

Dadang menjelaskan, pada Selasa sore (4/4) lalu, istrinya datang ke rumahnya lantaran mengaku diusir oleh keluarga. Kehadiran Fitriani bersama Fazar saat itu disambut baik keluarga Dadang.

Keesokan harinya, Rabu pagi (5/4), Fitri pamit untuk pulang ke rumah orang tuanya. Dia menggendong Fazar yang berusia 16 bulan. Namun sore harinya, sekitar pukul 17.00 WIB, Fitri balik lagi ke rumah mertuanya, Asep Hidayat (65) dan Wari (62).

Cerita Keluarga Sebelum Fazar Tewas Dilempar Ibunya ke SungaiKakek dan ayah korban. Foto: Wisma Putra
Fitri menanyakan keberadan Fazar kepada Asep. Mendengar pertanyaan Fitri tersebut, Asep malah kebingungan. Sebab, menurut Asep, pagi harinya Fazar jelas-jelas dibawa Fitri.

"Cucu saya kan dibawa sama ibunya. Tapi kenapa nanyanya ke kita," kata Asep di tempat yang sama.

Asep mengungkapkan, Fitri mengaku menidurkan Fazar di kamar sang nenek. Padahal, sambung Asep, keluarganya tidak mengetahui keberadaan Fazar setelah pagi hari itu pergi bersama Fitri.

"Fazar tidak dititipkan ke siapapun. Dia (Fitri) mengamuk serta menunjuk-nunjuk dan menuduh kami membunuh Fazar dan membuangnya ke sungai," kata Asep.

Baca juga: Ini Pemicu Ibu Lempar Anak ke Sungai Singaparaya Bandung

Melihat kondisi menantunya seperti itu, Asep bersama Dadang berangkat ke rumah orang tuanya Fitri. Setiba di lokasi, orang tua Fitri balik menanyakan keberadaan Fazar. "Mereka menyangka Fitri dan Fazar pulang ke rumah kami di Kampung Pasir Panglai," ujar Asep.

Keluarga langsung mencari Fazar ke Kampung Babakan hingga Kampung Pasir Panglai. Hasilnya nihil. Jelang azan magrib berkumandang, Rabu (5/4), Asep mendapatkan berita duka dari warga soal Fazar telah ditemukan meninggal di aliran Sungai Singaparaya.

"Ternyata Fazar dibunuh oleh ibunya. Kami tidak menyangka Fazar meninggal secara tidak wajar, padahal cucu saya sedang lucu-lucunya," tutur Asep. (bbn/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads