Sambil duduk di kasur berwarna merah, Fahri menceritakan kegiatannya sehari-hari. Setiap hari dia berangkat ke sekolah diantar ibunya. Teman-temannya tidak pernah meledek atau ragu untuk bermain dengannya.
"Seneng sekolah, belajar sama main. Paling seneng belajar matematika," kata Fahri saat berbincang di kediamannya, di Jalan Raya Cipadung RT 1 RW 3, No 459 Keluran Cipadung, Kecamatan Cibiru Kota Bandung, Jumat (31/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Menengok Fahri, Bocah Kelainan Tulang dari Bandung
Tidak hanya menjadi guru, sang Ibu, Sri Astati Nursani mengungkapkan, Fahri juga punya keinginan untuk bisa pesantren. Pesantren idamannya yakni Daarut Tauhid kepunyaan KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym).
"Fahri katanya pengen pesantren di Aa Gym," ujar Sani sapaan karib ibunya.
Dituturkan Sani, Fahri kerap menonton tayangan ceramah di youtube. Salah satu keinginan Fahri yang belum bisa dipenuhi yakni ingin memiliki laptop.
"Pengen punya laptop, biar bisa liat youtube. Dia seneng nonton video ceramah-ceramah gitu," ucap Sani.
Sani bersyukur lingkungan sekitar rumahnya dan teman-teman sekolah Fahri sangat menerima Fahri dengan segala kekurangan fisiknya. Anaknya yang aktif itu bisa tetap memiliki teman-teman dan bermain. Bahkan teman-teman di sekolahnya kerap membantuk aktivitas Fahri.
"Alhamdulillah nerima. Malah teman-temannya suka bawain buku punya Fahri. Dibawain ke meja gurunya. Di sini juga teman-temannya suka main ke sini," ucap Sani.
Fahri memang memiliki fisik tidak sempurna. Ia mengidap penyakin kelainan tulang. Tulangnya begitu rapuh. Batuk saja bisa menyebabkan tulangnya patah. Namun semangatnya tidak pernah surut. Senyumnya tetap mengembang. (avi/ern)