"Ini kan jembatan teknologi baru. Jadi masih kita monitor," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono usai peresmian Jembatan Pelangi Antapani, di Jalan Jakarta, Selasa (24/1/2017).
Namun begitu, lanjut Basuki, jembatan tersebut sudah melalui ujicoba beban dan dinyatakan layak digunakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jembatan Layang Pelangi Antapani merupakan pilot project dari teknologi corrugated mortar busa Pusjatan (CMP), yang baru pertama kali diterapkan di Indonesia. Baja struktur yang digunakan di overpass Antapani berbentuk corrugated atau armco, dengan tiga jumlah bentang. Panjang untuk bentang tengah adalah 22 meter dengan tinggi ruang bebas vertikal 5,1 meter, dan lebar bentang lainnya adalah 9 meter.
Basuki menjelaskan, kelebihan teknologi CMP ini adalah masa konstruksi yang lebih cepat 50 persen, jika dibandingkan konstruksi beton pada umumnya yang memakan waktu hingga 12 bulan. Kelebihan lainnya adalah bentangan konstruksi jembatan yang panjang, dan lengkungan jembatan dapat mencapai 36 meter, sehingga mampu mengakomodir hingga delapan lajur kendaraan di bawah jembatan. (avi/ern)