"Kita coba keruk dulu pakai backhoe untuk upaya normalisasi aliran airnya. Kita angkat dulu seperti pasir, batu, ditambah memang banyak yang membuang sampah ke sungai, ini terbawa dari atas," ujar Kasi Pemeliharaan Sungai Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung, Deni Saputra, saat ditemui detikcom di Jalan Pasteur, Selasa (25/10/2016).
Deni menyebut salah satu faktor naiknya volume air di Sungai Cianting karena kiriman dari Sungai Cilimus yang sangat besar, ditambah dengan curah hujan yang deras. Sehingga saluran air di bawahnya tidak mampu menampung debit air yang tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meluapnya air sungai tersebut pada hari Senin 24 Oktober 2016 kemarin, membuat Jalan Pasteur tepatnya di depan Mall Bandung Trade Center (BTC) tergenang air selama beberapa jam. Lalu lintas pun terputus.
![]() |
Deni melanjutkan, Sungai Cilimus hanya memiliki satu saluran yang mengirim air ke Sungai Cianting. Air selanjutnya akan dikirim menuju Sungai Citepus.
"Jadi dari atas tinggi nah kebawah kan penuh tempatnya tidak cukup menampung air karena sudah penuh. Dari atas (Sungai Cilimus) memang hanya ada satu saluran airnya ke arah sini (Sungai Cianting) saja," jelasnya.
Deni menyebut banjir cileuncang yang mengeisi ruas Jalan Pasteur tidak berlangsung lama. Butuh beberapa jam saja untuk air kembali surut.
"Debit airnya kemarin memang cukup tinggi, dan ini cepat surut tidak sampai berhari-hari. Memang kalau kawasan ini bawaannya seperti itu," terangnya.
Untuk mengantisipasi agar hal serupa tidak kembali terjadi, pihaknya telah menyiapkan satu mesin pompa sedot.
"Ketinggiannya dari sungai ini ke jalan ada sekitar 1,5 meter. Saat ini kita antisipasi dulu biar tidak banjir lagi seperti kemarin," pungkasnya. (try/try)