Bunga Bangkai Setinggi 40 Sentimeter Tumbuh di Pinggir Jalan Salendro Bandung

Bunga Bangkai Setinggi 40 Sentimeter Tumbuh di Pinggir Jalan Salendro Bandung

Masnurdiansyah - detikNews
Selasa, 20 Sep 2016 17:36 WIB
Bunga Bangkai Setinggi 40 Sentimeter Tumbuh di Pinggir Jalan Salendro Bandung
Warga melihat bunga bangkai. Foto: Masnurdiansyah
Bandung - Bunga bangkai setinggi 40 sentimeter tumbuh di tepian jalanan Kota Bandung. Tumbuhan bernama latin amorphopallus titanium ini berkembang setelah sengaja ditanam seorang warga .

Lokasi bunga bangkai itu berada di pinggir Jalan Salendro, di wilayah RW 02/04 Kelurahan Turangga, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung. Bunga tersebut dikembangkan oleh Sumarna (70), warga Jalan Jati Mulya I, RT 3 RW 11, Kelurahan Gemuruh, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung,

"Sekitar dua tahun lalu bunga bangkai ini saya tanam. Dapat bibitnya dikasih oleh seorang ibu di Cicalengka, Kabupaten Bandung," ujar Sumarna kepada detikcom di lokasi tumbuhnya bunga bangkai itu, Selasa (20/9/2016).
Sumarna mengatakan bunga ini sengaja ia tanam untuk mendapatkan 'ubi' yang tumbuh di dalam bagian bunga tersebut. Awalnya 'ubi' yang dipercaya memiliki khasiat ini untuk menyembuhkan penyakit stroke ringan yang diderita saudaranya. Nah, 'ubi' dimaksud Ana itu bentuknya bulat menyerupai seperti buah bengkoang, tapi ukurannya lebih besar. Ia menyebutnya suweg.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ternyata bunga bangkai ini tumbuh juga. Nah, 'ubinya' kan punya khasiat sebagai obat buat menyembuhkan penyakit itu," kata Sumarna sambil menunjuk bunga bangkai yang tumbuh di seberang warung miliknya.

Dia tak menyangka bunga itu makin berkembang meski ukurannya tidak besar. Namun ketika mekar, sambung dia, kelopak bunga mengembang dan mengeluarkan semerbak bau bangkai yang menjadi ciri khas bunga tersebut. Kelopak bunga berwarna merah dan biasa mekar dalam satu tahun sekali.
Sumarna mengaku ide menanam bunga bangkai di pinggir jalan raya tercetus begitu saja. Di rumahnya pun dia memiliki sejumlah bibit bungai bangkai. "Tadinya cuma menanam di rumah saja, terus bibitnya saya taruh di tempat ini. Jadi bukan tumbuh liar," katanya.

Lokasi tumbuhnya bunga bangkai ini tidak dihalangi pagar, tali atau pun benda lainnya. "Kalau di hutan kan semuanya alami yah tanahnya juga pengaruh besar buah tumbuhnya. Kalau disini kan tanah campur pasir jadi tumbuhnya tidak begitu besar," ucap Sumarna.
Meskipun tumbuh di pinggir jalan dan banyak kemungkinan jika akan ada tangan-tangan jahil yang merusaknya, Sumarna akan tetap menjaga bunga tersebut. Ia percaya warga yang melintas serta penasaran ingin melihat bunga tersebut bisa tetap menjaga kelestarian.

"Kalau itu dicabut dari tanahnya udah langsung mati gak akan ngembang lagi, karena akarnya sudah tidak berfungsi," ujar Sumarna. (bbn/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads