Sayangnya para PKL tersebut tidak tertib sehingga membuat jalanan macet dan bahkan meninggalkan banyak sampah. Seperti halnya yang terpantau di sepanjang Jalan Diponegoro mulai dari depan Museum Geologi hingga Masjid Raya Pusdai Jabar, Sabtu (2/7/2016).
Di sepanjang jalan ini baik sisi kanan mau pun kiri berjejer sejumlah PKL yang menjual aneka ragam sandang seperti pakaian, celana, hingga berbagai macam aksesoris yang biasa diburu oleh masyarakat saat menjelang lebaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uniknya mereka tidak hanya menggunakan jenis mobil niaga sebagai sarana berjualan. Tapi sejumlah mobil jenis city car dan beberapa jenis mobil mewah pun turut berjualan di beberapa titik di sepanjang jalan itu.
Mereka umumnya telah berjualan sejak awal puasa lalu, namun seiring waktu jumlah mereka semakin bertambah hingga memenuhi sepanjang Jalan Diponegoro. Rata-rata mereka berjualan mulai dari siang hari sekira pukul 13.00 WIB dan selesai sekira pukul 22.00 WIB.
"Kalau saya jualan sudah dari sekitar tiga tahun lalu. Biasanya kita udah booking tempat dulu ke orang yang ngelolanya. Jualan pakai mobil itu lebih praktis," ucap salah seorang pedagang pakaian di sekitar lokasi.
Selain itu, pedagang pun selama ini merasa aman lantaran belum pernah mendapat teguran atau pun razia seperti yang dilakukan petugas Satpol PP Kota Bandung di sejumlah ruas jalan alun-alun kemarin.
Dari pantauan detikcom, tak ada satu pun petugas kepolisian yang berjaga dan mengurai antrean kendaraan yang tersendat akibat banyaknya masyarakat yang berbelanja. Kemacetan semakin memuncak tak kala memasuki waktu magrib berbarengan dengan warga yang berburu takjil atau makanan di sekitaran Masjid Pusdai.
Selain di Jalan Diponegoro, hal serupa pun terpantau sama di pusat wisata belanja distro yang berada di Jalan Trunojoyo, Jalan Sultan Agung, dan Jalan Sultan Tirtayasa yang jaraknya saling berdekatan. (dra/dra)











































