Jadi Primadona, Tak Sembarang Waktu Bisa Foto di Geladak 'Masjid Kapal' Cimahi

Jadi Primadona, Tak Sembarang Waktu Bisa Foto di Geladak 'Masjid Kapal' Cimahi

Mukhlis Dinillah - detikNews
Rabu, 29 Jun 2016 14:27 WIB
Foto: Mukhlis Dinillah
Cimahi - Keunikan desain bangunan yang dimilik Masjid Al-Baakhirah lantaran menyerupai kapal laut, tak pelak mengundang rasa penasaran masyarakat. Bahkan sejak diresmikan bulan Mei 2016 lalu, masjid ini tak pernah sepi disambangi masyarakat untuk beribadah maupun berfoto.

Seperti dituturkan salah seorang warga, Amirudin (47) yang penasaran dengan masjid tersebut. Ia sengaja datang bersama keluarga ke Masjid Al-Baakhirah karena penasaran dengan bentuknya yang unik. Meskipun ini merupakan kedua kalinya melihat secara langsung, namun rasa penasaran membawanya kembali.

"Waktu itu saya sempat lewat sini pakai motor, jadi belum terlalu jelas juga. Karena masih penasaran jadi sengaja kesini lagi," kata Amirudin saat berbincang dengan detikcom di Jalan Bapak Ampi, Kota Cimahi, Rabu (29/6/2016)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amirudin mengaku cukup terpukau dengan arsitektur bangunan masjid tersebut. Sebab, Ia belum pernah melihat keunikan serupa pada masjid-masjid lainnya yang pernah disinggahi.

"Saya baru pertama kali liat bentuk bangunan seperti ini. Kagumlah untuk yang membuat konsep bangunan ini," ucap dia.

Tidak ingin sia-sia berkunjung ke masjid ini, Amirudin bersama istri dan buah hatinya berinisiatif mengabadikan momen bersama dengan latar belakang masjid tersebut.

Pengurus DKM Al-Baakhirah, Budhi Handono, mengaku memang cukup kewalahan melayani banyaknya kunjungan jamaah. Sehingga, sambung dia, pihaknya harus membagi jadwal kunjungan agar teratur.

"Sejumlah pengelola sekolah sudah mengajukan permintaan untuk mengunjung masjid ini. Tapi karena tempatnya tidak terlalu luas, kami membuat jadwal kunjungan dua kali seminggu," ujarnya.

Masjid Al-Baakhirah ini tidak menggunakan kubah pada bagian atapnya. Bagian paling atas masjid adalah bidang datar seperti geladak kapal. Pada bagian bidang datar itu terdapat tiruan cerobong asap dan panggung kecil untuk tempat radar dan antena.

Setiap saat, terlebih pada bulan Ramadan, banyak pengunjung yang ingin ke atap menikmati pemandangan maupun berfoto-foto. Namun, lagi-lagi pengurus membatasi pengunjung yang ingin menaiki bagian atas masjid.

"Dulu mah bebas pengunjung naik banyakan juga, kebanyakan anak-anak. Tapi karena khawatir anak-anak bisa jatuh kalau kebanyakan, kami batasi jadi 10 orang per sesi. Itu juga hanya bisa sore hari saja. Tapi untuk sementara waktu juga belum boleh dinaiki soalnya sedang ada perbaikan," tutup Budhi. (avi/avi)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads