Bandung - Monyet liar penghuni rimba di objek wisata Curug Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Jabar, merangsek keluar dari dalam hutan. Sekitar 300 monyet berekor panjang yang menetap di kawasan wisata tersebut silih berganti keluar dari sarangnya. Bahkan, kawanan monyet ini turun ke jalan untuk mencari makanan.
Memang pada akhir-akhir ini, memasuki bulan Ramadhan, kunjungan wisatawan ke lokasi Curug Cimahi di Jalan Kolonel Masturi, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, sepi peminat. Minimnya pengunjung ke area ini berbuntut pada pemberian makanan terhadap para monyet.
Kondisi tersebut diduga menjadi salah satu penyebab kawanan monyet liar turun ke jalan karena di habitatnya kemungkinan sulit mendapat makanan. "Biasanya banyak wisatawan yang datang ke sini sambil memberik makan untuk monyet. Tapi sekarang-sekarang, karena lagi sepi pengunjung, monyet-monyet mencari makanan secara sendiri," ucap Yopi Nugraha, salah satu pengelola Curug Cimahi saat ditemui detikcom di lokasi pembelian tiket masuk, Kamis (23/6/2016).
 Aksi hewan ini turun ke jalan merupakan fenomena biasa / Foto: Masnuardiansyah |
Perilaku hewan ini turun ke jalan, lanjut Yopi, merupakan fenomena biasa di kawasan tersebut. Menurut dia, selama ini para pengunjung memang terbiasa memberi makanan kepada monyet penghuni Curug Cimahi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebetulanya sih tidak boleh pengunjung memberi makanan. Tapi ada saja pengunjung yang ngasih, takutnya itu jadi kebiasaan dan monyet-monyet ini keenakan," ujar Yopi.
 Sekitar 300 monyet berekor panjang yang menetap di kawasan Curug Cimahi / Foto: Masnurdiansyah |
Menurut dia, monyet di kawasan ini tidak pernah menyerang para wisatawan ataupun masyarakat sekitar, karena sudah terbiasa dengan bau manusia. Lantaran letak lokasi wisata yang dekat sekali dari jalan raya, kawanan monyet itu kerap terlihat sering mondar-mandir di jalan raya.
"Kawanan monyet ini tidak nyerang siapapun kalo tidak diganggu, karena dekat dengan jalan raya, pada saat cari makanan mereka keluar, tapi tidak mengganggu mereka kebanyakan hanya keluar sampai batas pagar pintu masuk saja," kata Yopi.
(bbn/bbn)