.webp)
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berbagi kisah sukses kepada bupati/wali kota di Indonesia atas penghargaan predikat A Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
Kepada rekan sejawatnya Emil membeberkan perjuangannya dan mempresentasikan Silakip yakni Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Online yang menjadi tolak ukur kinerja Pemerintahan Kota Bandung yang bisa diakses oleh warga.
Bahkan pria yang akrab disapa Emil itu mempersilakan Silakip Kota Bandung diadopsi oleh kabupaten kota di Indonesia.
"Silakip Bandung ini gratis, copy saja punya Bandung. Tinggal diganti judul-judulnya sama bapak ibu, silakan," ujar Emil dalam acara Sucess Story SAKIP di Sabuga, Jalan Tamansari, Jumat (12/2/2016).
Emil berpendapat, semua daerah bisa maju bersama-sama jika masing-masing daerah yang memiliki keunggulan bisa dibagikan ilmunya kepada daerah lain.
"Kami punya pengalaman, tim kami berkunjung ke satu daerah, di sana kami tidak diajak masuk, tidak diajak rapat. Ternyata perintah dari atasannya kalau ada dari Bandung jangan dilayani. Kalau kami tidak begitu. Bandung keren, kita maju sama-sama," bebernya disambut tepuk tangan.
Setelah berhasil melompat dari nilai CC ke A, Emil mengaku tak akan berdiam diri dengan hasil yang ada. Ke depan ia menargetkan Bandung sebagai wilayah bebas korupsi.
"Selain secara teori sistemnya sudah baik, saya masih survey juga apakah di masyarakat masih banyak keluhan, sehingga kita temukan sistem yang ideal," jelasnya.
Di akhir pemaparannya, pri berkacamata itu bersama-sama mengajak seluruh kepala daerah kabupaten/kota untuk bekerja dengan menerapkan semboyan Ing Madya Mangun Karso.
"Kita harus berada di tengah-tengah dan bekerjasama. Kalau di depan teru kita tidak tahu di belakang tim kit tercerai berai," tandasnya.
(avn/ern)
Kepada rekan sejawatnya Emil membeberkan perjuangannya dan mempresentasikan Silakip yakni Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Online yang menjadi tolak ukur kinerja Pemerintahan Kota Bandung yang bisa diakses oleh warga.
Bahkan pria yang akrab disapa Emil itu mempersilakan Silakip Kota Bandung diadopsi oleh kabupaten kota di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Emil berpendapat, semua daerah bisa maju bersama-sama jika masing-masing daerah yang memiliki keunggulan bisa dibagikan ilmunya kepada daerah lain.
"Kami punya pengalaman, tim kami berkunjung ke satu daerah, di sana kami tidak diajak masuk, tidak diajak rapat. Ternyata perintah dari atasannya kalau ada dari Bandung jangan dilayani. Kalau kami tidak begitu. Bandung keren, kita maju sama-sama," bebernya disambut tepuk tangan.
Setelah berhasil melompat dari nilai CC ke A, Emil mengaku tak akan berdiam diri dengan hasil yang ada. Ke depan ia menargetkan Bandung sebagai wilayah bebas korupsi.
"Selain secara teori sistemnya sudah baik, saya masih survey juga apakah di masyarakat masih banyak keluhan, sehingga kita temukan sistem yang ideal," jelasnya.
Di akhir pemaparannya, pri berkacamata itu bersama-sama mengajak seluruh kepala daerah kabupaten/kota untuk bekerja dengan menerapkan semboyan Ing Madya Mangun Karso.
"Kita harus berada di tengah-tengah dan bekerjasama. Kalau di depan teru kita tidak tahu di belakang tim kit tercerai berai," tandasnya.
