Nisan Elisabeth Adriana Hinse-Rieman hingga kini masih terbelah menjadi tiga bagian gara-gara tak sengaja jatuh saat dievakuasi ke kantor Keluruhan Pasirkaliki. Belum ada tanda-tanda nisan berusia 112 tahun peninggalan zaman Belanda itu 'disambung' seperti bentuk semula.
Lurah Pasirkaliki Cecep Rohmat Soleh sempat berujar hendak memperbaiki nisan tersebut. Namun dia menanti keputusan Camat Cicendo Fajar Kurniawan selaku pihak yang pertama kali memindahkan nisan Elisabeth yang konon sebagai istri salah satu arsitek Gedung Lawang Sewu di Semarang.
"Sampai sekarang belum diperbaiki. Saya masih menunggu Pak Camat untuk bagaimananya soal nisan ini. Pak Camat lagi di tanah suci (ibadah haji)," ucap Cecep saat dikonfirmasi detikcom via telepon, Kamis (17/9/2015).
Batu nisan Elisabeth yang sempat ditawar pecinta akik seharga Rp 1 miliar itu tetap disimpan di kantor Kelurahan Pasirkaliki. Nisan Elisabeth awalnya berada di Jalan H. Mesri, RT 10 RW 6, Kelurahan Pasirkaliki, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung. Selama ini nisan tersebut digunakan warga sebagai sebagai alas cuci pakaian di dekat mata air Ci Guriang. Namun sejak Mei 2015 lalu, bongkahan nisan Elisabeth diangkut oleh petugas Camat Cicendo ke kantor Kelurahan Pasirkaliki.
Pegiat sejarah merasa kecewa dengan terbelahnya nisan Elisabeth. Keberadaan nisan itu rupanya menyita perhatian Balai Arkeolog Bandung. Bahkan Balai Arkeolog akan segera melakukan observasi. "Sampai saat ini kami belum kedatangan pihak arkeolog," ucap Cecep.
(bbn/ern)
Lurah Pasirkaliki Cecep Rohmat Soleh sempat berujar hendak memperbaiki nisan tersebut. Namun dia menanti keputusan Camat Cicendo Fajar Kurniawan selaku pihak yang pertama kali memindahkan nisan Elisabeth yang konon sebagai istri salah satu arsitek Gedung Lawang Sewu di Semarang.
"Sampai sekarang belum diperbaiki. Saya masih menunggu Pak Camat untuk bagaimananya soal nisan ini. Pak Camat lagi di tanah suci (ibadah haji)," ucap Cecep saat dikonfirmasi detikcom via telepon, Kamis (17/9/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pegiat sejarah merasa kecewa dengan terbelahnya nisan Elisabeth. Keberadaan nisan itu rupanya menyita perhatian Balai Arkeolog Bandung. Bahkan Balai Arkeolog akan segera melakukan observasi. "Sampai saat ini kami belum kedatangan pihak arkeolog," ucap Cecep.