Sudah 10 tahun sejak peristiwa kelam tersebut, Bandung masih belum bebenah. Sampah masih dibuang dengan metode yang sama. Diangkut dari rumah-rumah, ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) lalu berujung di TPA.
Menurut perwakilan Tim Educator Campaign Biodigester Hanni Sumarno, dengan latar belakang tersebut, Bandung harus memiliki cara agar bisa mengelola sampah dengan cara lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu pihaknya menyambut baik Arifin Panigoro yang akan menyumbang 100 alat Biodigester untuk Kota Bandung yang dihibahkan melalui Yayasan Solusi Bandung Bersama.
"Pak Arifin itu mengakomodir kebutuhan Bandung terkait soal sampah. Jadi Pak Arifin membantu Bandung dengan memberikan 100 alat Biodigester ini," kata Hanni.
Rencananya, 100 Biodigester ini akan disebar ke Kecamatan-kecamatan dan sekolah tingkat SMK dan SMA di Kota Bandung. Namun sebelumnya, kewilayahan dan sekolah tersebut diberi pemahaman terlebih dahulu terkait pemilahan sampah.
"Pertengahan Januari 2015 lalu kita sudah roadshow dulu ke sekolah dan kewilayahan terkait pemilahan. Jadi begitu sudah tahu metode pemilahan sampah, mereka tidak kaget saat menerima alat Biodigester ini," terang Hani.
Rencananya, penyerahan Biodigester itu akan digelar di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Sabtu (21/2/2015) dan dihadiri langsung oleh Arifin Panigoro.
(avi/ern)