Menanggapi hal tersebut Anggota Komisi A DPRD Kota Bandung Ade Fachrurozi meminta pihak hotel untuk bersedia mengganti logo demi mencegah gesekan dengan masyarakat. Hal itu disampaikan Ade saat dihubungi wartawan via ponselnya, Senin (19/1/2015).
"Pihak hotel harusnya memiliki sensitivitas dengan nilai-nilai keagamaan. Harusnya memperhatikan nilai SARA," ujar Ade.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena itu harus ada kesediaan dari hotel untuk mengganti logo. Seindah apapun, mengandung nilai atau filosofi apapun akan jadi mentah arti dan maknanya saat dinilai melecehkan agama. Ketika menyusun logo itu tentu ada landasan, tapi masa harus dibenturkan dengan masyarakat. Makanya harus wise," katanya.
Yang harus segera dilakukan disebutkan Ade yaitu menutup sementara logo tersebut.
"Ya sebelum diturunkan, minimal ditutup dulu lah," tutur Ade.
Terkait tuntutan warga yang meminta hotel ditutup, Ade mengatakan itu merupakan dua hal yang terpisah.
"Kalau soal perizinan hotel itu ada aturannya. Harus dilihat kelengkapannya," jelasnya.
Sekitar 40 orang warga yang menamakan diri sebagai Barisan Tatar Bojonegara (Batara) berunjuk rasa di depan Hotel Zodiak di Jalan Sutami. Mereka memprotes soal logo hotel yang dinilai menghina umat Islam karena bentuknya menyerupai lafadz Allah yang terbalik.
(tya/ern)