Pasar tradisional Sae Sarijadi yang hampir mati, hari ini mulai dipoles. Rencananya konsep revitalisasi pasar yang telah dibangun sejak 1985 itu berupa pasar tropis yang multifungsi. Selain pasar, di sana juga akan ada food court, lapangan futsal dan kamar indekos.
"Desain bangunan pasar ini menonjolkan sirkulasi udara. Desainnya yang buat Wali Kota Bandung, konsepnya tropis. Tanpa AC tapi tetap segar dan sejuk," ujar Dirut PD Pasar Bermartabat Rinal Siswadi di sela-sela peletakan batu pertama, Rabu (17/9/2014).
Pasar akan di bangun di atas lahan sekitar 3.500 meter persegi dengan luas bangunan 5.200 meter persegi. Bangunan terdiri dari tiga lantai. Ada 194 kios untuk pedagang, di mana 42 pedagang basahan dan 152 komoditi kering.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nilai investasi pembangunan Pasar Sae Sarijadi sebesar Rp 19,5 miliar, dengan proyeksi pendapatan per tahun berkisar Rp 2,5 miliar. "Apabila proyeksi kenaikan pendapatan rata rata sebesar 10 persen per tahun, maka kami optimis akan Break Event Point (BEP) pada tahun ke 7," tandas Rinal.
Sebelumnya Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyatakan pasar Sae Sarijadi ini mewakili semangat baru bahwa pasar tradisional di Bandung mulai sekarang harus keren, kreatif, dan multifungsi.
"Kenapa kita sediakan berbagai fasilitas seperti foodcourt, arena futsal dan lainnya, agar kehidupannya tidak hanya di pagi hari tapi sampai malam hari jadi ekonominya terus berputar," jelas wali kota.
Pasar Sarijadi ini didirikan pada tahun 1985 di atas tanah seluas 3.538,34 m2, dengan status tanah adalah hibah dari perum perumnas dan dibiayai dari dana inpres sebesar Rp 77 juta.
Pada saat itu, pasar dibangun dengan 110 ruang dagang, yang terdiri dari 90 kios dan 20 meja, namun dalam perjalanannya, kondisi pasar Sarijadi hanya diisi oleh 19 pedagang yang aktif, sebagian besar ruang dagang dibiarkan kosong dan tidak digunakan, sehingga kondisi pasar menjadi rusak dan tidak repersentatif. Akhirnya masyarakat sarijadi dan sekitarnya lebih memilih pasar swasta sari rahayu yang berlokasi di daerah Cibogo
(bbn/ern)