Ridha meninggal di RS Al Islam dini hari tadi, Senin (25/11/2013). Ia dimakamkan di TPU Cibangkong. "Dia enggak pernah sakit berkaitan dengan lambung. (luka) kaki mah wajar, teman-temannya juga," ujar Ayah kandung Ridha, Maman Suherman, usai pemakaman kepada wartawan.
Menurut Maman, Ridha mengikuti pembinaan fisik selama sepekan mulai tanggal 16 hingga 23 November. Keesokan harinya dibawa ke dokter karena badannya panas. Dokter hanya memberi obat penurun panas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maman menduga ada kekerasan fisik yang dialami anaknya selama mengikuti kegiatan tersebut. "Sebelum dioperasi, saya sudah melaporkan hal ini ke langsung ke rektor dan ditanggapi rektor, bidang operasional, biro kemahasiswaan," ungkapnya.
Ia juga mengaku telah menyampaikan kritik secara lisan kepada panitia soal kondisi anaknya. "Menyesalkan (kejadian ini)," cetusnya.
Ketika ditanya apakah kegiatan tersebut sudah ada izin dari pihak kampus, Maman mengaku saat ditanya ke pihak rektorat, belum ada izin. "Tapi saat panitia ke rumah sakit bilangnya sudah ada izin. Tinggal kalian saja yang konfirmasi," tandasnya.
Dihubungi melalui telepon Kabag Kemahasiswaan Universitas Widyatama Muharram menyatakan belum bisa memberi keterangan banyak. Pihak universitas masih menunggu data dari unit kegiatan mahasiswa pecinta alam.
"Kami bentuk tim investigasi dan hari ini rapatnya. Jadi mohon maaf kami belum bisa keterangan apa-apa," ujarnya.
(ern/ern)