Ide menciptakan KlungBot ini digagas oleh Eko Mursito Budi dosen Teknik Fisika ITB pada tahun 2010 yang dibantu oleh tim. Ketika itu angklung sedang hangat diperbincangkan karena akan diakui oleh Malaysia.
Jadi atas dasar itulah ia menggagas ide inovasi teknologi angklung ini. Bahkan, menurut Eko, KlungBot ini telah mendapat banyak penghargaan, salah satunya Indonesia ICT Award.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini ada sekitar 40 lagu yang bisa dimainkan oleh KlungBot tersebut. Eko mengatakan targetnya KlungBot itu bisa memainkan 100 lagu. Lagu-lagu tersebut utamanya adalah lagu-lagu daerah.
"Kalau untuk lagu-lagu kita mudah mengaransemennya. Yang susah itu kita harus memprogram banyak robot, yaitu yang terdiri dari 36 Angklung dan kita harus mensinkronkan cara kerjanya," tutur Eko.
Sementara itu saat disinggung apakah KlungBot ini secara teknikal sudah mantap, Eko menjawab dengan tegas bahwa KlungBot tersebut sudah menjadi prototipe ke-4 yang intinya sudah sangat mantap cara kerjanya, bahkan pihaknya optimis KlungBot ini sudah bisa diproduksi massal.
"Sayangnya kalau diproduksi massal, mungkin harganya saat sampai ke tangan orang terakhir sekitar 25-30 juta," ungkapnya.
Eko juga mengaku bahwa saat ini pihaknya berusaha untuk mencari sponsor yang tertarik untuk memproduksi KlungBot ini secara massal, sehingga nantinya akan membuat harga KlungBot menjadi lebih rendah saat dipasarkan.
"Selain memproduksi massal, saya justru ingin robot angklung ini bisa bermain bersama manusia lain dalam satu konser dan bisa kompak bermain. Selama ini sih belum. Jadi, manusianya yang mengikuti musik si robotnya. Sedangkan robotnya belum bisa menyesuaikan dengan manusianya," ujar Eko.
(ern/ern)