Film yang diangkat dari cerita novel berjudul sama karya Tere Liye ini berangkat dari keutuhan penuh kebahagiaan sebuah keluarga yang terenggut oleh peristiwa tsunami Aceh. Kisah ini diwakili oleh sosok anak perempuan berusia 7 tahun bernama Delisa (yang dimainkan oleh Chantiq Schagerl) yang harus berdamai dan ikhlas dengan peristiwa dan kehilangan yang dihadapinya.
Dalam film tersebut Delisa selaku tokoh utama tinggal di Lhok Nga, Aceh, bersama ketiga kakaknya, Fatimah (Ghina Salsabila), Aisyah (Reska Tania Apriadi), dan Zahra (Riska Tania Apria). Delisha dan kakak-kakaknya lahir dari seorang ibu bernama Ummi Salamah (Nirina Zubir), dan ayahnya, Abi Usman (Reza Rahardian).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut sang Sutradara Sony Gaokasak, membuat film ini cukup banyak tantangan karena film ini dibuat dari sebuah novel.
"Tantangannya bagaimana membuat film sederhana tapi kaya rasa. Semua materi ini ada di novel, tapi kita tidak bisa membuat seluruh isi novel. Akhirnya kita ciutkan dan kita bikin patokan yang bisa mewakili rasa tadi," terang Sony dalam jumpa pers pemain 'Hafalan Shalat Delisa' di Radio Ardan, Jalan Cipaganti, Minggu (24/12/2011).
Salah satu pemain, Nirina Zubir mengaku senang bisa bergabung menjadi pemain di film ini. Nirina yang kerap berakting menadi perempuan slengean di film-film sebelumnya pada mulanya ia tidak menyangka ditawari bermain film di sini dan memerankan sosok ibu.
"Di film ini saya menjadi sosok seorang ibu empat anak. Waktu ditawari saya enggak yakin bisa. Tapi bermodalkan niat baik, Bismillahirohmanirrahim, saya jalan terus," ungkap Nirina.
Film ini sudah mulai tayang di bioskop sejak 22 Desember 2011 lalu bertepatan dengan hari ibu. "Saya tidak membuat film yang muluk-muluk untuk diikutseratakn dalam festival. Saya hanya membuat film sebaik mungkin, yang bisa menyampaikan pesan kepada penontonnya," ujar Sony.
(avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini