Dugaan itu juga dilontarkan Humas PT KA Daop II Bambang Prayitno, yang menyatakan tak mungkin mobil akan seperti itu jika berjalan dalam kecepatan normal.
"Kalau melihat dari lokasi dan kronologisnya, tidak mungkin mobil berkecepatan rendah, tapi pasti tinggi. Apalagi katanya sampai terbang. Kalau kecepatan rendah, seharusnya sudah tertahan dengan besi rel, ya paling oleng," ujar Bambang saat ditemui di lokasi, Jalan Laswi, Kamis (24/11/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sopirnya sudah tua. Katanya dia juga enggak tahu kenapa bisa sampai begitu. Dia terlihat ngadegdeg, geumpeur," tuturnya.
(ern/tya)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini