"Selama delapan bulan mangayuh sepeda dari Sabang hingga tiba di Bandung ini, sepasang sepatu jebol. Namun bersyukur, ada mahasiswa yang membantu dan memberi sepasang sepatu bekas," terang Zulkifli kepada wartawan di Bandung, Sabtu (18/6/2011).
Melibas jalanan. Sepasang kakinya begitu kokoh menjajal pedal menelusuri area terjal. Seliweran kendaraan berkecepatan tinggi, tak membuat nyali Zulkifli ciut. Ia pun tidak takut nyasar sepanjang perjalana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zulkifli lahir di Pangkalan Brandan, Sumatera Utara, pada 10 Desember 1976 lalu. Ia mengaku duda. Berdasarkan KTP, dia merupakan warga Kampung Sungai Bilah, Kelurahan Pasar Dipa, Kecamatan Sungai Lipan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Mengayuh sepeda dan berniat keliling Indonesia untuk mengenal keragaman di masing-masing provinsi misi utama yang diembannya. Selain itu, Zulkifli berobsesi memecahkan rekor MURI. Sejak 23 Oktober 2010, pria asal Pangkalan Bradan, Sumatera Utara, ini memulai perjalanan dari titik nol di Indonesia yakni Pulang Sabang Aceh.
Dia memilih pagi hingga sore hari kala menempuh jalan raya. "Kalau malam bukannya takut. Soalnya enggak ada lampu penerangan yang saya bawa. Juga saya perlu istirahat," ucapnya.
Zulkifli mengaku tak rumit mencari tempat istirahat. Di warung atau pinggir jalan tidak masalah. Paling banter, satu hingga dua jam dirinya melepas lelah dan memulihkan stamina. Bila sedang rehat, Zulkifli kerap mengobrol dengan warga yang dijumpainya.
"Kalau tidur paling di masjid atau kantor polisi," kisahnya.
Momen petualangannya ini, tak mau mubazir begitu saja. Zulkifli pun membekali diri dengan sebuah handphone atau ponsel berkamera. "Ini untuk mengabadikan saja kalau benar ada di daerah-daerah. Waktu tiba di Jakarta, foto-foto di Monas. Kalau di Bandung, foto-foto di Gedung Sate," bangganya sambil memperlihatkan foto-foto bersama pejabat daerah dan sejumlah polisi.
Ponsel itu merupakan hasil uang yang dikumpulkan dari pemberian masyarakat yang peduli dan mendukung terhadapnya. berbicara soal ponsel, Zulkifli punya cerita buruk.
"Dua ponsel saya hilang di waktu berbeda. Itu ada yang mencuri. Yang pertama hilang saat istirahat di masjid. Kedua, hilanganya saat sedang charge di masjid juga pas lagi ambi air wudu," tuturnya.
Beruntung, isi foto di kamera itu sudah keburu dicetak. Saat ini sudah 100 lebih lembar foto perjalananya dari Sabang hingga ke Bandung. Obsesi untuk menaklukkan Indonesia dengan mengayuh sepeda masih berlanjut. Jejak foto-foto lainnya sedang menunggu kedatangan Zulkifli.
"Target saya sampai Merauke pada 2012 nanti. Doakan ya. Tapi saya di Bandung ini ingin ketemu Wagub Jabar Dede Yusuf," terang Zulkifli penuh harapan.
(bbn/bbn)