Begitu datang sekitar pukul 09.50 WIB, massa langsung menyanyikan lagu 'Halo-halo Andir' sebagai plesetan dari lagu 'Halo-halo Bandung'.
"Halo-halo Andir tempat kita berjualan
Halo-halo Andir pasar kenang-kenangan
Sudah enam bulan kita ditelantarkan
Sekarang telah menjadi pasar yang hancur
Mari bos bangun kembali."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam orasinya salah seorang pedagang meminta anggota dewan untuk menemui massa. "Tolong temui kami. Kami datang ke sini melakukan aksi damai," katanya.
Hal itu kemudian disambut teriakan massa 'turun, turun, turun..'. Hingga pukul 10.10 WIB, massa tidak kunjung ditemui anggota dewan. Massa kemudian melanjutkan aksi di depan Ruang Tengah Balai Kota Bandung.
Menurut Dadang, salah seorang pemrakarsa Keluarga Besar Pedagang Pasar Andir, penanganan lantai I Pasar Andir pasca kebakaran pada 9 Desember 2010 tidak berjalan serius.
"Pengembang (PT Aman Prima Jaya) dalam menangani persoalan pasca kebakaran terkesan lambat. Malah yang justru cepat tanggap adalah Pemkot Bandung yang mengalokasikan dana hibah Rp 2,5 miliar," kata Dadang.
Dalam aksinya, massa mendesak PT APJ segera melakukan rekonstruksi atas lantai I. Massa juga mendesak PT APJ selaku pengembang secara transparan menjelaskan penyebab kebakaran dan hasil penelitian tenaga ahli.
Mereka juga mendesak PT APJ segera melaksanakan kegiatan pembangunan kembali lantai I sebagai tempat berjualan.
"Dan kami memohon kepada Wali Kota Bandung untuk memanggil tenaga ahli yang dipercaya PT APJ dan PD Pasar Bermartabat agar segera membuat perencanaan tentang jadwal penyelesaian Tempat Penampungan Pedagang Sementara (TPPS) di basement," tandas Dadang.
(ors/ern)