"Memang ada beberapa pihak yang ingin Luna dijadikan ikon kampus seperti misalnya wajah dia dipasang di brosur promosi. Tapi sejak awal dia masuk, kami memang tidak mau menjadikannya seperti itu," ujar Dekan Fakultas Hukum Unla Atma Suganda kepada wartawan, di Unla, Jalan Karawitan, Jumat (16/7/2010).
Sebab, pihak Unla menganggap masuknya Luna menjadi mahasiswa merupakan hal biasa. Sehingga, keberadaannya tidak perlu dibesar besarkan apalagi jika dijadikan ikon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara pasca beredarnya video panas Luna-Ariel, pihak manajemen Unla mengaku tetap menyikapinya dengan azas praduga tak bersalah.
Meski diakuinya, sejumlah mahasiswa banyak yang meminta melakukan tindakan tegas bagi eks presenter acara musik 'Dahsyat' tersebut.
"Mahasiswa banyak yang meminta kami segera menindak tegas, bahkan segera dikeluarkan dari kampus. Tapi kami tidak bisa melakukannya begitu saja. Ada aturan dan koridor yang harus dijalankan sebelum mengeluarkan mahasiswa kami," terangnya.
(ors/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini