Hal tersebut disampaikan oleh Dirut RS Mata Cicendo dr Kautsar Boesoirie saat menerima kunjungan dari Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Selasa (25/8/2009).
Katarak selama ini kurang mendapat perhatian karena dianggap bukan penyakit yang mematikan. Padahal dikatakan Kautsar, kehilangan kemampuan penglihatan dapat menjadi pukulan berat bagi penderitanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut kautsar akibat kebutaan, seseorang bisa saja kehilangan hidup yang selama ini dinikmatinya. "Semula punya pekerjaan, tapi karena katarak bisa jadi
kehilangan mata pencahariannya. Tidak bisa cari nafkah lagi," katanya.
Selain menjadi beban bagi pasien penderita, katarak juga menjadi beban sosial. karena saat mengalami kebutaan seseorang membutuhkan pendamping dengan kriteria cukup umur dan mampu merawat.
"Dengan menjadi pendamping bagi yang buta menghalangi untuk berkarya," jelasnya.
Kautsar menyebut tingkat kesadaran masyarakat akan kesehatan masih rendah, dan masih perlu untuk didorong agar penanganan tidak terlambat. "Kesadaran
masyarakat harus terus ditingkatkan agar mau memeriksakan kesehatan matanya," tutur Kautsar.
Kesadaran memeriksakan mata sejak dini, dikatakan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan memang masih kurang. Selama ini masyarakat baru akan memeriksakan kesehatan mata setelah ada keluhan.
"Selama ini para orang tua misalnya, baru akan memeriksakan kesehatan mata anaknya saat si anak mengeluh, padahal bisa jadi keluhan itu sudah masuk
kategori parah," kata Heryawan.
Kedepan, dikatakan Heryawan, Pemprov jabar akan melakukan upaya-upaya penyadaran pentingnya kesehatan mata kepada masyarakat. "Ini penting, apalagi untuk generasi muda. jangan sampai gangguan penglihatan menghambat produktivitas," jelas Heryawan. (tya/ema)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini