Fosil Kerang Diduga Kuat Dibawa Orang Saat Abad ke 19

Temuan Cangkang Kerang Raksasa

Fosil Kerang Diduga Kuat Dibawa Orang Saat Abad ke 19

- detikNews
Selasa, 14 Apr 2009 12:29 WIB
Bandung - Ketua Masyarakat Geografi Indonesia T Bachtiar menduga kuat dua fosil cangkang kerang raksasa yang ditemukan di Kelurahan Malabar karena dibawa oleh orang pada jaman modern bukan jaman purba. Setidaknya dibawa pada abad ke 19 atau saat penjajahan jaman kolonial.

"Kesimpulan sementara untuk cangkang kerang di Ciparea Selatan, yang ditemukan Edi, adalah karena dibawa orang ke sana lalu tertimbun. Karena menurut Edi yang menggali tanah, tanah itu adalah tanah urugan," kata Bachtiar yang mengaku berkunjung ke rumah Edi tadi pagi, Selasa (14/4/2009).

Menurut Edi, kata dia, lapisan tanah tempat ditemukannya cangkang kerang itu masih gembur, sejengkal lagi ke lapisan tanah yang padat atau biasa disebut cadas. Itu lah memperkuat dugaan jika kerang itu dibawa oleh orang, bukan hidup dan mati di lokasi tempat kerang ditemukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya Bachtiar yang datang bersama beberapa rekannya mengaku ingin melihat langsung lapisan tanah, tempat ditemukannya fosil kerang. Namun sayangnya, tanah galian itu kini sudah ditembok. "Sayang sekali sudah ditembok," katanya.

Kesimpulan yang sama juga untuk kerang yang ditemukan Baron tiga tahun lalu di bantaran sungai. Dugaan itu, kata dia, diperkuat dengan posisi rel kereta api yang berada di samping tempat ditemukannya cangkang kerang.

"Menurut penduduk sekitar dulunya, rel kereta api letaknya lebih tinggi 1,5 meter dibandingkan dengan tanah di kedua sisinya. Kemudian masyarakat menyerbu daerah itu dan mengurugnya. Nah sekarang posisinya sejajar," jelasnya.

Dengan begitu, kata Bachtiar, lapisan tanah tempat ditemukannya cangkang kerang raksasa itu adalah tanah urugan. "Menurut Pak Baron kan dia baru menggali sekitar 1,3 meter, saat dia menemukan cangkang raksasa itu," ujar Bachtiar.
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads