Pusat Stempel Pertama di Bandung

Pusat Stempel Pertama di Bandung

- detikNews
Kamis, 11 Des 2008 08:52 WIB
Bandung - Pemandangan jajaran kios-kios pembuat stempel kilat yang menyebar dari Jalan Cikapundung Barat terus ke arah Jalan Terusan ABC, mungkin bukan pemandangan luar biasa. Hanya cukup dipandang sekilas. Tapi ternyata kawasan inilah yang menjadi tempat awal pembuatan stempel di Kota Bandung.

Bermula di tahun 80-an, kala itu kawasan Cikapundung belum berubah banyak. Termasuk penjara Banceuy, tempat di mana Soekarno pernah dibui, juga masih berdiri.

Nel (60), seorang pembuat stempel di Jalan Cikapundung Barat mengatakan pada awalnya hanya 10 orang pembuat stempel di Jalan Cikapundung Barat termasuk dirinya. Mereka rata-rata adalah orang rantau dari Sumatera.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya cuma 10 orang di Jalan Cikapundung Barat saja," tutur Nel. Tapi lihatlah sekarang. Dari sepuluh tumbuh jadi puluhan pembuat stempel yang tidak hanya dari orang Sumatera, juga suku pribumi.

"Usaha stempel manual ini usaha yang murah. Cukup ada roda, kayu stempel juga cuma dibeli RP 1.000 per buah," tutur pria yang tinggal di Cimahi ini.

Sama halnya dengan Nel, pembuat stempel di Jalan terusan ABC, Dede mengatakan memang orang Sumatera yang mengawali menjadi pembuat stempel di kawasan ini.

Kala itu warga sekitar, termasuk Dede, melihat cara membuat stempel yang ternyata mudah. Akhirnya banyak warga sekitar yang ikut turun menjadi pembuat stempel. "Mulai banyak pas moneter. Pengangguran banyak yang memilih jadi pembuat stempel," tutur Dede.

Meski sekarang sudah banyak saingan dalam pembuatan stempel di Bandung, Dede mengatakan, para pembuat stempel di tempat ini pun tak ingin kalah saing. Mereka mencoba mengikuti perkembangan di luar tapi dengan penawaran harga yang lebih murah.

Tak hanya stempel ditempat ini juga bisa dibuatkan plakat, kerajinan kayu, graveer, plat mobil atau motor. Sejak pagi sekitar pukul 08.00 WIB, para pembuat stempel ini sudah membuka kios-kiosnya.

Menjelang maghrib kawasan ini akan berubah dari kawasan pembuat stempel jadi tenda-tenda kuliner. Lalu dari malam hingga pagi, aktivitas para penjual majalah dan koran baru dimulai. Begitulah siklus aktivitas di kawasan itu terus berputar.





Ayo ngobrol seputar Kota Bandung di Forum Bandung. (ema/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads