"Kita sudah mulai market sounding untuk memilih investor apartemen rakyat. Nah ini didanai swasta," ujar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Kamis (8/10/2015).
Pria yang akrab disapa Emil itu mengatakan, rencananya ada sekitar 1.000 unit hunian apartemen rakyat yang akan dibangun
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal harga, apartemen rakyat ini cukup terjangkau. Untuk kalangan menengah ke bawah satu unitnya dibanderol mulai dari Rp 58 juta-Rp 80 juta. Sedangkan untuk warga menengah ke atas dibanderol Rp 250-250 juta.
"Nanti yang untuk menengah ke bawah dicicilnya Rp 400 ribu per bulan untuk dimiliki selama 60 tahun. Kenapa 60 tahun, karena ini kan tanah negara. Jadi tidak bisa dilepas menjadi tanah pribadi. Tapi kan 60 tahun bisa buat dua generasi, daripada riweuh," jelasnya.
Emil mengakui apartemen rakyat ini berpotensi untuk disalahgunakan. Apalagi jatah untuk warga menengah ke bawah cukup murah.
"Kalau kaya gini pasti saja nanti ada yang pura-pura miskin. Nah di sinilah hukum berkeadilan," tegas Emil.
Bulan Desember mendatang pihaknya akan memulai proses seleksi dan membuat kriteria untuk kategori tidak mampu dan kategori mampu. Ia tak mau kasus pemalsuan SKTM akan terulang di sini.
"Saya tidak mau kasus SKTM (surat keterangan tidak mampu) terulang. Kita akan ketat dan verifikasi betu-betul," katanya.
Jika lelang untuk apartemen rakyat ini berhasil. Maka dalam beberapa bulan ke depan, Pemkot Bandung akan melelangkan pembangunan 12 apartemen rakyat di 12 lokasi berbeda. Di antaranya di kawasan Tamansari, Nyengsered dan lainnya.
"Nanti beberapa bulan ke depan ada 12 lokasi yang akan dilelangkan juga. Enggak disangka ternyata respon dari masyarakat positif. Secara ekonomi juga menguntungkan sehingga pihak swasta juga secara aktif ingin ikut berkontribusi dalam proyek pembangunan ini," tandasnya. (avi/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini